Didemo Tiga Gelombang Mahasiswa, Bupati Serang Ajak Demonstran Berdiskusi
Selasa, 08 Oktober 2024 - 21:47 WIB
“Kabupaten Serang adalah daerah industri, ini menjadi magnet pencari kerja. Dan setiap tahun angka pengangguran ini terus turun,” ujarnya.
Tatu bersyukur, persoalan infrstruktur sudah diatasi. Kewajiban terhadap perbaikan jalan sepanjang 601,13 kilometer sudah dilakukan betonisasi. “Untuk pusat pemerintahan, bertahap kami bangun. Jika bangun semua gedung, anggaran belum cukup. Kami berharap, ada support dari pemerintah provinsi,” lanjutnya.
Mengenai persoalan kemiskinan, Tatu menyatakan, Kabupaten Serang kategori terendah ketiga di Banten. “Jika mahasiswa menyampaikan aspirasi agar kami mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi nol persen, tentu sesuatu yang tidak mudah. Namun kami terus berusaha menekan dengan berbagai program , termasuk 13.000 lebih rumah tidak layak huni kami perbaiki,” ungkapnya.
Tatu mengaku siap berdiskusi dengan mahasiswa jika menemukan masalah sosial atau pembangunan. “Berikan kami bukti dan fakta, saya akan tindaklanjuti sesuai aturan. Kami butuh mitra untuk terus mengawasi pembangunan,” ujarnya.
Usai berdiskusi, Ratu Tatu sempat kesulitan berdiri karena kesemutan atau parestesia. Hampir satu menit Tatu membungkukan diri untuk bisa berdiri. Dibantu sejumlah staf, dengan muka pucat, akhirnya berdiri dan kembali ke Pendopo Bupati Serang.
Gelombang mahasiswa ketiga datang dari organisasi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang. Sejumlah mahasiswa dengan mudah masuk ke halaman pendopo Bupati Serang tanpa pengawasan ketat dari kepolisian.
Mereka kemudian berdiskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum. Sempat terjadi banyak perdebatan, tetapi Ulum menegaskan, siap meneruskan diskusi dengan mahasiswa di waktu yang berbeda. “Silakan sesuaikan jadwal, saya yang datang ke sekretariat mahasiswa, atau diskusi di gedung DPRD. Intinya, kami siap menampung aspirasi dari siapa pun,” kata Ulum.
Tatu bersyukur, persoalan infrstruktur sudah diatasi. Kewajiban terhadap perbaikan jalan sepanjang 601,13 kilometer sudah dilakukan betonisasi. “Untuk pusat pemerintahan, bertahap kami bangun. Jika bangun semua gedung, anggaran belum cukup. Kami berharap, ada support dari pemerintah provinsi,” lanjutnya.
Mengenai persoalan kemiskinan, Tatu menyatakan, Kabupaten Serang kategori terendah ketiga di Banten. “Jika mahasiswa menyampaikan aspirasi agar kami mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi nol persen, tentu sesuatu yang tidak mudah. Namun kami terus berusaha menekan dengan berbagai program , termasuk 13.000 lebih rumah tidak layak huni kami perbaiki,” ungkapnya.
Tatu mengaku siap berdiskusi dengan mahasiswa jika menemukan masalah sosial atau pembangunan. “Berikan kami bukti dan fakta, saya akan tindaklanjuti sesuai aturan. Kami butuh mitra untuk terus mengawasi pembangunan,” ujarnya.
Usai berdiskusi, Ratu Tatu sempat kesulitan berdiri karena kesemutan atau parestesia. Hampir satu menit Tatu membungkukan diri untuk bisa berdiri. Dibantu sejumlah staf, dengan muka pucat, akhirnya berdiri dan kembali ke Pendopo Bupati Serang.
Gelombang mahasiswa ketiga datang dari organisasi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang. Sejumlah mahasiswa dengan mudah masuk ke halaman pendopo Bupati Serang tanpa pengawasan ketat dari kepolisian.
Mereka kemudian berdiskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum. Sempat terjadi banyak perdebatan, tetapi Ulum menegaskan, siap meneruskan diskusi dengan mahasiswa di waktu yang berbeda. “Silakan sesuaikan jadwal, saya yang datang ke sekretariat mahasiswa, atau diskusi di gedung DPRD. Intinya, kami siap menampung aspirasi dari siapa pun,” kata Ulum.
(poe)
tulis komentar anda