Sering Pakai Masker, Ini Cara Biar Tak Kena Masalah Kulit
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 12:47 WIB
SURABAYA - Kebiasaan baru dengan terus memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah menjadi cara paling tepat untuk menekan penularan COVID-19. Pemakaian masker dalam waktu lama memang memiliki potensi masalah kulit.
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah jerawat atau maskne, yakni kondisi kulit mengalami gangguan karena penggunaan masker dalam waktu lama. Selain jerawat, ada juga masalah kulit lain seperti dermatitis, dermatitis soboroik, folikulitis, dan rosasea.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya dr Irmadita Citrashanty, Sp.KK menuturkan, timbulnya masalah kulit bermula dari uap air yang dihasilkan saat seseorang sedang bernapas.
“Jika tidak menggunakan masker, uap air secara otomatis terbang ke udara. Sebaliknya, penggunaan masker justru membuat uap air berkumpul di bagian yang tertutup, seperti pipi, hidung, dan dagu. Sehingga menimbulkan kelembapan tinggi,” kata dr. Irmadita, Jumat (28/8/2020).
Dia melanjutkan, bagian masker yang kotor juga menjadi sarang bagi bakteri atau kuman untuk tumbuh. Makanya penggunaan masker idealnya selama empat jam.
“Setelah itu ganti dengan masker yang baru. Karena kondisi kulit lembab dan masker yang kotor akan membuat masalah kulit semakin parah. Sebaiknya membawa masker lebih dari satu ketika keluar rumah,” jelasnya.(Baca juga : Tampil Fashionable dengan Masker Berlian )
Masyarakat, katanya, tidak perlu bingung saat memilih masker. Sebab, masker jenis kain yang memiliki dua lapisan dengan tambahan tisu kering sebagai filter sudah dapat melindungi diri dari virus.
Masyarakat perlu memperhatikan jenis masker yang sesuai dengan kondisi kulit. Pada beberapa kasus, pemilihan kain yang tidak tepat justru akan menyebabkan alergi. Selain itu, masker yang terlalu ketat juga dapat menimbulkan iritasi, terutama jika terjadi gesekan berlebihan pada kulit. Salah satu jenis kain yang disarankan adalah katun.
Dia juga meminta masyarakat agar memperhatikan kebersihan dari masker dengan rutin mencucinya. Masker dapat dicuci menggunakan air serta detergen tanpa pewangi.
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah jerawat atau maskne, yakni kondisi kulit mengalami gangguan karena penggunaan masker dalam waktu lama. Selain jerawat, ada juga masalah kulit lain seperti dermatitis, dermatitis soboroik, folikulitis, dan rosasea.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya dr Irmadita Citrashanty, Sp.KK menuturkan, timbulnya masalah kulit bermula dari uap air yang dihasilkan saat seseorang sedang bernapas.
“Jika tidak menggunakan masker, uap air secara otomatis terbang ke udara. Sebaliknya, penggunaan masker justru membuat uap air berkumpul di bagian yang tertutup, seperti pipi, hidung, dan dagu. Sehingga menimbulkan kelembapan tinggi,” kata dr. Irmadita, Jumat (28/8/2020).
Dia melanjutkan, bagian masker yang kotor juga menjadi sarang bagi bakteri atau kuman untuk tumbuh. Makanya penggunaan masker idealnya selama empat jam.
“Setelah itu ganti dengan masker yang baru. Karena kondisi kulit lembab dan masker yang kotor akan membuat masalah kulit semakin parah. Sebaiknya membawa masker lebih dari satu ketika keluar rumah,” jelasnya.(Baca juga : Tampil Fashionable dengan Masker Berlian )
Masyarakat, katanya, tidak perlu bingung saat memilih masker. Sebab, masker jenis kain yang memiliki dua lapisan dengan tambahan tisu kering sebagai filter sudah dapat melindungi diri dari virus.
Masyarakat perlu memperhatikan jenis masker yang sesuai dengan kondisi kulit. Pada beberapa kasus, pemilihan kain yang tidak tepat justru akan menyebabkan alergi. Selain itu, masker yang terlalu ketat juga dapat menimbulkan iritasi, terutama jika terjadi gesekan berlebihan pada kulit. Salah satu jenis kain yang disarankan adalah katun.
Dia juga meminta masyarakat agar memperhatikan kebersihan dari masker dengan rutin mencucinya. Masker dapat dicuci menggunakan air serta detergen tanpa pewangi.
tulis komentar anda