Kisah Tragis Lettu Sudaryanto, Gugur dalam Pelukan Prabowo Subianto di Operasi Seroja Timor Timur

Sabtu, 21 September 2024 - 05:48 WIB


Namun, meski upaya sudah maksimal, Sudaryanto akhirnya gugur dalam pelukan Prabowo pada pukul 03.00 dini hari. “Saya tidak bisa melupakan momen ketika komandan saya menghembuskan napas terakhir di pelukan saya,” kenang Prabowo dengan emosional.

Tak hanya Sudaryanto, Prabowo juga kehilangan Letnan Satu TNI Anumerta Siprianus Gebo, prajurit Batalyon Infanteri Lintas Udara 328/Dirgahayu (Yonif Linud 328) dalam Operasi Seroja. Gebo, yang dikenal berani dan selalu berada di garis depan dalam pertempuran.

Dia gugur saat memimpin serangan terhadap camp musuh di Timor Timur pada tahun 1988. Atas keberaniannya, Gebo dianugerahi Bintang Sakti. Sepak terjang pasukan Nanggala-28 di bawah pimpinan Kapten Prabowo Subianto cukup diperhitungkan.



Dalam operasi militer berskala besar ini pasukan Prabowo disebut-sebut berhasil menewaskan Presiden Fretilin Nicolao Lobato.Hal itu sebagaimana Dirangkum dalam buku berjudul “Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit”.



Prabowo Subianto beserta pasukannya dikerahkan setelah TNI menerjunkan pasukan gabungan Batalyon Parikesit yang terdiri atas prajurit dari kesatuan elite Kopassandha (Kopassus), Korps Marinir serta Kopasgat (Paskhas).

Pada 30 Desember 1978, Prabowo melapor kepada Mayor Yunus Yosfiah, jika anggotanya memergoki pergerakan pasukan dalam jumlah besar. Setelah dilakukan pengejaran, kontak tembak antara pasukan Prabowo dengan anak buah Nicolao Lobato tak terhindarkan.

Sejumlah pengawal Nicolao Lobato tewas. Bersama anggotanya yang tersisa Nicolao Lobato berusaha melarikan diri, namun upaya tersebut gagal setelah pasukannya dicegat oleh Batalyon 744 Somodok keesokan harinya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content