Nestapa Keluarga Mamit di Lebak, 15 Tahun Tinggal di Rumah Reot Nyaris Roboh
Rabu, 04 September 2024 - 09:15 WIB
LEBAK - Di Kampung Sampay Kidul, Desa Suka Rendah, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten, terdapat sebuah keluarga yang hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan tergolong miskin.
Mamit (59), bersama istri dan anaknya, telah tinggal selama 15 tahun di rumah yang hampir roboh. Kondisi tempat tinggal mereka sungguh memilukan, mencerminkan penderitaan yang tak terbayangkan.
Kondisi rumah Mamit tampak mengenaskan. Rumah itu berdinding anyaman bambu yang telah rapuh, dengan lantai beralaskan tanah yang becek saat hujan. Penopang rumahnya, yang terbuat dari kayu, sudah keropos dan semakin tidak kuat menahan beban.
Alhasil membuat rumah mereka sangat rentan roboh, terutama saat hujan deras mengguyur. Mamit, yang bekerja sebagai petani penggarap sawah milik orang lain, hanya memiliki penghasilan dari bagi hasil panen.
Pendapatannya yang minim tidak memungkinkan Mamit untuk memperbaiki rumahnya. Musim kemarau juga membawa kesulitan tambahan bagi keluarganya, karena air bersih sulit didapatkan oleh keularga mereka.
Kamar mandi mereka, yang hanya berdinding baliho tanpa atap, tidak layak untuk disebut sebagai tempat mandi. Meskipun telah 15 tahun tinggal di rumah yang tak layak huni ini, keluarga Mamit belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Mamit (59), bersama istri dan anaknya, telah tinggal selama 15 tahun di rumah yang hampir roboh. Kondisi tempat tinggal mereka sungguh memilukan, mencerminkan penderitaan yang tak terbayangkan.
Kondisi rumah Mamit tampak mengenaskan. Rumah itu berdinding anyaman bambu yang telah rapuh, dengan lantai beralaskan tanah yang becek saat hujan. Penopang rumahnya, yang terbuat dari kayu, sudah keropos dan semakin tidak kuat menahan beban.
Baca Juga
Alhasil membuat rumah mereka sangat rentan roboh, terutama saat hujan deras mengguyur. Mamit, yang bekerja sebagai petani penggarap sawah milik orang lain, hanya memiliki penghasilan dari bagi hasil panen.
Pendapatannya yang minim tidak memungkinkan Mamit untuk memperbaiki rumahnya. Musim kemarau juga membawa kesulitan tambahan bagi keluarganya, karena air bersih sulit didapatkan oleh keularga mereka.
Kamar mandi mereka, yang hanya berdinding baliho tanpa atap, tidak layak untuk disebut sebagai tempat mandi. Meskipun telah 15 tahun tinggal di rumah yang tak layak huni ini, keluarga Mamit belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Baca Juga
tulis komentar anda