Kehebatan Kapal Perang Majapahit Bermeriam Cetbang Jaga Samudera Hindia hingga Laut China Selatan
Senin, 22 Juli 2024 - 08:06 WIB
Meriam karya Gajah Mada yang dipasang di kapal-kapal perang angkatan laut Majapahit tersebut, membuat para pelaut dari Eropa ciut nyalinya. Pembenahan di internal angkatan laut Majapahit, akhirnya mampu dituntaskan oleh Laksamana Nala.
Bermodal kekuatan internal yang utuh, Laksamana Nala mulai memimpin ekspedisi maritim kerajaan Majapahit, ke seluruh Nusantara. Tentunya ekspedisi maritim ini juga langsung di bawah pengawasan Gajah Mada.
Pada sekitar tahun 1339-1341, angkatan laut Majapahit yang dipimpin oleh Laksamana Nala berhasil menundukkan seluruh Nusantara bagian barat, yang dimulai dari kerajaan Samudra Pasai, berlanjut ke seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, dan berakhir di Kalimantan.
Ekspedisi Majapahit ke tanah Samudra Pasai, dinilai para ahli sejarah merupakan ekspedisi terbesar selama Kerajaan Majapahit berdiri. Yakni, mengikutsertakan 400 kapal, di mana masing-masing kapalnya mampu menampung 200-1.000 orang.
Laju ekspedisi kerajaan Majapahit terus berlanjut. Salah satunya dilakukan pada tahun 1343.
Bersama-sama dengan Mahapatih Gajah Mada, Laksamana Nala mampu menaklukkan Nusantara Timur, yakni mulai dari Bali, Lombok, Sumbawa, Seram, Sulawesi, dan berakhir di Dompo.
Di bawah komando Laksamana Nala, angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi angkatan laut terbesar dan terkuat di dataran Asia Tenggara.
Angkatan laut Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Laksamana Nala, memiliki sekitar 40 ribu tentara. Kekuatan ini membuat Majapahit disegani di kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga Kekaisaran China.
Laksamana Nala menjadi panglima angkatan laut permata Kerajaan Majapahit, yang memiliki kejeniusan tinggi pada zamannya. Saat belum ada sekolah kelautan, Laksamana Nala mampu menciptakan kapal-kapal canggih dengan bermodalkan hasil mempelajari kapal-kapal perang milik bangsa Mongol.
Berkat tangan dingin Laksamana Nala, kekuatan angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi sangat dahsyat dan tak terkalahkan. Kekuatan maritim ini, menjadikan kedigdayaan Majapahit melegenda hingga kini.
Bermodal kekuatan internal yang utuh, Laksamana Nala mulai memimpin ekspedisi maritim kerajaan Majapahit, ke seluruh Nusantara. Tentunya ekspedisi maritim ini juga langsung di bawah pengawasan Gajah Mada.
Pada sekitar tahun 1339-1341, angkatan laut Majapahit yang dipimpin oleh Laksamana Nala berhasil menundukkan seluruh Nusantara bagian barat, yang dimulai dari kerajaan Samudra Pasai, berlanjut ke seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, dan berakhir di Kalimantan.
Ekspedisi Majapahit ke tanah Samudra Pasai, dinilai para ahli sejarah merupakan ekspedisi terbesar selama Kerajaan Majapahit berdiri. Yakni, mengikutsertakan 400 kapal, di mana masing-masing kapalnya mampu menampung 200-1.000 orang.
Laju ekspedisi kerajaan Majapahit terus berlanjut. Salah satunya dilakukan pada tahun 1343.
Bersama-sama dengan Mahapatih Gajah Mada, Laksamana Nala mampu menaklukkan Nusantara Timur, yakni mulai dari Bali, Lombok, Sumbawa, Seram, Sulawesi, dan berakhir di Dompo.
Di bawah komando Laksamana Nala, angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi angkatan laut terbesar dan terkuat di dataran Asia Tenggara.
Angkatan laut Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Laksamana Nala, memiliki sekitar 40 ribu tentara. Kekuatan ini membuat Majapahit disegani di kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga Kekaisaran China.
Laksamana Nala menjadi panglima angkatan laut permata Kerajaan Majapahit, yang memiliki kejeniusan tinggi pada zamannya. Saat belum ada sekolah kelautan, Laksamana Nala mampu menciptakan kapal-kapal canggih dengan bermodalkan hasil mempelajari kapal-kapal perang milik bangsa Mongol.
Berkat tangan dingin Laksamana Nala, kekuatan angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi sangat dahsyat dan tak terkalahkan. Kekuatan maritim ini, menjadikan kedigdayaan Majapahit melegenda hingga kini.
tulis komentar anda