Kisah Asal-usul Telaga Warna, Hukuman untuk Putri Manja yang Serakah
Jum'at, 14 Juni 2024 - 06:54 WIB
Prabu Swarnalaya terkejut mendengar permintaan itu karena tidak masuk akal.
Mendengar permintaannya ditolak, Dewi Kuncung Biru marah. Kejadian ini ternyata terdengar ke luar istana dan membuat rakyat bergerak untuk menyumbangkan harta mereka sebagai hadiah bagi sang putri manja.
Sebagai ungkapan terima kasih, Prabu Swarnalaya menggelar pesta yang meriah dan mengundang para rakyatnya. Saat pesta berlangsung, kotak berisi perhiasan yang sangat banyak diberikan kepada Dewi Kuncung Biru.
Namun, Dewi Kuncung Biru kecewa karena perhiasan yang ia lihat tidak sesuai harapan. Ironisnya, ia melempar kotak itu ke lantai dan membuat semua orang kaget.
Tindakan kurang ajar Dewi Kuncung Biru membuat alam murka. Seketika gemuruh datang diikuti hujan dan badai.
Tanah di sekitar istana pun ikut terbelah. Sebagai penutup, muncul air bah yang menenggelamkan semuanya.
Setelah hujan berhenti, Kerajaan Kutatanggeuhan menghilang dan telah berganti menjadi sebuah telaga berisi ikan berwarna-warni. Kemudian, masyarakat pun mengenalnya dengan sebutan Telaga Warna.
Demikian ulasan mengenai cerita asal-usul Telaga Warga. Satu pesan moral yang bisa dipetik dari kisah di atas adalah sifat keserakahan bisa membuat seseorang kehilangan segalanya.
Mendengar permintaannya ditolak, Dewi Kuncung Biru marah. Kejadian ini ternyata terdengar ke luar istana dan membuat rakyat bergerak untuk menyumbangkan harta mereka sebagai hadiah bagi sang putri manja.
Sebagai ungkapan terima kasih, Prabu Swarnalaya menggelar pesta yang meriah dan mengundang para rakyatnya. Saat pesta berlangsung, kotak berisi perhiasan yang sangat banyak diberikan kepada Dewi Kuncung Biru.
Namun, Dewi Kuncung Biru kecewa karena perhiasan yang ia lihat tidak sesuai harapan. Ironisnya, ia melempar kotak itu ke lantai dan membuat semua orang kaget.
Tindakan kurang ajar Dewi Kuncung Biru membuat alam murka. Seketika gemuruh datang diikuti hujan dan badai.
Tanah di sekitar istana pun ikut terbelah. Sebagai penutup, muncul air bah yang menenggelamkan semuanya.
Setelah hujan berhenti, Kerajaan Kutatanggeuhan menghilang dan telah berganti menjadi sebuah telaga berisi ikan berwarna-warni. Kemudian, masyarakat pun mengenalnya dengan sebutan Telaga Warna.
Demikian ulasan mengenai cerita asal-usul Telaga Warga. Satu pesan moral yang bisa dipetik dari kisah di atas adalah sifat keserakahan bisa membuat seseorang kehilangan segalanya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda