Tidak Punya Rumah, Satu Keluarga di Buton Tinggal di Toilet Umum
Jum'at, 07 Juni 2024 - 17:20 WIB
BUTON - Satu keluarga di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terpaksa tinggal di sebuah bangunan toilet umum . Mereka tidak punya rumah karena masalah ekonomi .
Toilet umum ini merupakan bangunan milik pemerintah yang dibangun tahun 2014 di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Keluarga Udin bersama istri dan seorang anaknya menjadikan toilet itu tempat bernaung sejak 5 tahun lalu.
Udin dan keluarga tinggal di toilet umum atas izin kepala desa karena tidak memiliki rumah. Pekerjaannya sebagai buruh bangunan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari.
Udin bersama anak dan istrinya sempat tinggal di sebuah gubuk kecil di atas tanah milik salah seorang kerabatnya. Namun bangunan itu ambruk setelah diterjang angin kencang.
Kemudian bangunan toilet umum yang sempit itu dijadikan tempat tinggal. Bagiannya diubah menjadi beberapa petak terdiri dari dapur, ruang tamu, dan kamar tidur.
Sementara dindingnya mengguna sisa kayu bekas rumah lamanya yang masih bisa digunakan. Udin berharap pemerintah bisa memberikan bantuan rumah layak huni.
“Saya dan keluarga hanya bisa sabar dan pasrah karena kondisi ekonomi yang pas-pasan,” katanya, Jumat (7/6/2024).
Toilet umum ini merupakan bangunan milik pemerintah yang dibangun tahun 2014 di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Keluarga Udin bersama istri dan seorang anaknya menjadikan toilet itu tempat bernaung sejak 5 tahun lalu.
Udin dan keluarga tinggal di toilet umum atas izin kepala desa karena tidak memiliki rumah. Pekerjaannya sebagai buruh bangunan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari.
Udin bersama anak dan istrinya sempat tinggal di sebuah gubuk kecil di atas tanah milik salah seorang kerabatnya. Namun bangunan itu ambruk setelah diterjang angin kencang.
Kemudian bangunan toilet umum yang sempit itu dijadikan tempat tinggal. Bagiannya diubah menjadi beberapa petak terdiri dari dapur, ruang tamu, dan kamar tidur.
Sementara dindingnya mengguna sisa kayu bekas rumah lamanya yang masih bisa digunakan. Udin berharap pemerintah bisa memberikan bantuan rumah layak huni.
“Saya dan keluarga hanya bisa sabar dan pasrah karena kondisi ekonomi yang pas-pasan,” katanya, Jumat (7/6/2024).
(wib)
tulis komentar anda