Miris, Keluarga Miskin di Kupang Tinggal di Kandang Ayam
loading...
A
A
A
KUPANG - Terjerat kemiskinan , dan kesulitan biaya sewa rumah, keluarga di Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT, terpaksa tinggal di bekas gudan pakan dan kandang ayam.
(Baca juga: Kakek Residivis Pengedar Ganja di Medan Kembali Dibekuk Polisi )
Keluarga Dalton Sitinjak, dan Maranatha Silaban, terpaksa tinggal di bekas kandang ayam tersebut sejak delapan tahun silam. Kondisi bekas kandang ayam tersebut sangat memprihatinkan, lantainya dari tanah dan dindingnya dari seng.
Bangunan serba terbatas itulah yang menjadi tempat satu-satunya bagi keluarga itu untuk berlindung dari hujan dan panas. Di tempat berukuran 4 x 6 meter tersebut, Dalton tinggal bersama istri dan seorang anaknya.
Dalton mengaku, awalnya memiliki usaha warung makan, namun karena terus merugi dan tidak ada pembeli, akhirnya usaha warung tersebut gulung tikar. "Sempat ada tawaran usaha ayam, namun gagal juga," ungkapnya.
(Baca juga: Dapat Bantuan Ventilator Dari Yayasan BUMN, Ini Harapan Khofifah )
Yang bisa dilakukannya saat ini bersama keluarganya hanyalah sebisa mungkin bertahan hidup , meskipun berada di tempat yang serba terbatas dan tidak layak huni.
(Baca juga: Kakek Residivis Pengedar Ganja di Medan Kembali Dibekuk Polisi )
Keluarga Dalton Sitinjak, dan Maranatha Silaban, terpaksa tinggal di bekas kandang ayam tersebut sejak delapan tahun silam. Kondisi bekas kandang ayam tersebut sangat memprihatinkan, lantainya dari tanah dan dindingnya dari seng.
Bangunan serba terbatas itulah yang menjadi tempat satu-satunya bagi keluarga itu untuk berlindung dari hujan dan panas. Di tempat berukuran 4 x 6 meter tersebut, Dalton tinggal bersama istri dan seorang anaknya.
Dalton mengaku, awalnya memiliki usaha warung makan, namun karena terus merugi dan tidak ada pembeli, akhirnya usaha warung tersebut gulung tikar. "Sempat ada tawaran usaha ayam, namun gagal juga," ungkapnya.
(Baca juga: Dapat Bantuan Ventilator Dari Yayasan BUMN, Ini Harapan Khofifah )
Yang bisa dilakukannya saat ini bersama keluarganya hanyalah sebisa mungkin bertahan hidup , meskipun berada di tempat yang serba terbatas dan tidak layak huni.
(eyt)