Tuah Jasa Kurir, Penghubung Ekonomi Indonesia
Rabu, 19 Agustus 2020 - 08:59 WIB
"Hampir semua daerah di Makassar telah terwakili oleh jaringan kami. Ini memudahkan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi, terutama untuk pengiriman barang di Makassar atau antardaerah," jelas dia.
Mudahnya akses logistik dan kurir, cukup menunjang ekonomi wilayah Indonesia bagian timur. Apalagi, negara maritim ini dihadapkan pada tantangan kondisi geografis yang terdiri atas gugusan pulau, pegunungan, sungai, dan lautan.
Mitra TIKI juga mendapat jaminan kesejahteraan yang cukup baik. Arnold menyebut, pendapatan finansial sub agen mayoritas di atas penghasilan rata-rata upah minimum provinsi (UMP).
Satu sub agen atau gerai, bisa mencatat transaksi hingga Rp400 juta per bulan, dengan sharing keuntungan hingga 27%. Ini cukup menggiurkan lantaran UMP Sulawesi Selatan sebesar Rp3,1 juta (2020).
Vice President Director PT. TIKI Ester Wiraseputra mengatakan, bisnis kiriman di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran mitra di seluruh pelosok negeri.
Saat ini, ada sekitar 3.700 gerai serta lebih dari 3.000 mitra agen TIKI di Indonesia. Mereka didukung oleh 500 kantor perwakilan TIKI.
Perusahaan yang genap berusia 50 tahun pada September 2020 ini, telah memiliki jaringan operasional di 66 kota besar di Indonesia.
Dari 514 kabupaten atau kota, telah ter-cover hampir 88% dan akan terus ditambah menjadi 95%. Jumlah desa dan kelurahan di Indonesia yang mencapai 82.505, mayoritas sudah terlayani TIKI. Ribuan cabang ini mampu menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja.
Saat ini, TIKI telah menjangkau hingga daerah terpencil. Jaringan TIKI bahkan telah hadir di Kabupaten Rote Ndao, Alor, dan Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain Papua, TIKI juga telah masuk ke Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Luasnya jaringan TIKI di Indonesia, sejalan dengan konsep kedaulatan negara. Keberadaan kantor cabang atau gerai perusahaan jasa kiriman adalah bukti daerah tersebut termasuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mudahnya akses logistik dan kurir, cukup menunjang ekonomi wilayah Indonesia bagian timur. Apalagi, negara maritim ini dihadapkan pada tantangan kondisi geografis yang terdiri atas gugusan pulau, pegunungan, sungai, dan lautan.
Mitra TIKI juga mendapat jaminan kesejahteraan yang cukup baik. Arnold menyebut, pendapatan finansial sub agen mayoritas di atas penghasilan rata-rata upah minimum provinsi (UMP).
Satu sub agen atau gerai, bisa mencatat transaksi hingga Rp400 juta per bulan, dengan sharing keuntungan hingga 27%. Ini cukup menggiurkan lantaran UMP Sulawesi Selatan sebesar Rp3,1 juta (2020).
Vice President Director PT. TIKI Ester Wiraseputra mengatakan, bisnis kiriman di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran mitra di seluruh pelosok negeri.
Saat ini, ada sekitar 3.700 gerai serta lebih dari 3.000 mitra agen TIKI di Indonesia. Mereka didukung oleh 500 kantor perwakilan TIKI.
Perusahaan yang genap berusia 50 tahun pada September 2020 ini, telah memiliki jaringan operasional di 66 kota besar di Indonesia.
Dari 514 kabupaten atau kota, telah ter-cover hampir 88% dan akan terus ditambah menjadi 95%. Jumlah desa dan kelurahan di Indonesia yang mencapai 82.505, mayoritas sudah terlayani TIKI. Ribuan cabang ini mampu menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja.
Saat ini, TIKI telah menjangkau hingga daerah terpencil. Jaringan TIKI bahkan telah hadir di Kabupaten Rote Ndao, Alor, dan Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain Papua, TIKI juga telah masuk ke Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Luasnya jaringan TIKI di Indonesia, sejalan dengan konsep kedaulatan negara. Keberadaan kantor cabang atau gerai perusahaan jasa kiriman adalah bukti daerah tersebut termasuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
tulis komentar anda