Kisah Raja Sri Jayabupati, Penguasa Sunda Terlupakan Kalah Pamor dari Prabu Siliwangi
Selasa, 30 Januari 2024 - 07:50 WIB
Baca Juga
Tahun 1028 Airlangga mulai memerangi Raja Wengker, Wijaya. Namun karena Wengker sangat kuat, Airlangga menukar siasat, yaitu menaklukkan kerajaan lain lebih dulu. Baru tahun 1032, dia menggempur Wengker lagi, tiga tahun kemudian bisa ditundukkan.
Itu pun dengan jalan yang “kurang wajar”.Jadi, pada 1030, Airlangga mustahil sudah bisa menaklukkan negeri Sundasaat itu, mengingat sangat sulit menempuh jarak antara Jawa Timur dan Jawa Barat waktu itu.
Identifikasi nama Sri Jayabupati diidentikkan nama raja taklukkan yang meminjam nama raja penakluk, kecuali jika yang ditaklukkan kawin dengan keluarga raja yang menaklukkan.
Pendapat Warsito Sastroprayitno muncul yang menyatakan Jayabupati tentu merupakan salah satu musuh Airlangga yang masuk ke wilayah Galuh. Sebab dalam Prasasti Kalkuta disebutkan bahwa ada musuh Airlangga yang kabur ke Galuh dan ke Barat.
Tempat yang disebut barat terdapat di daerah Wengker (Madiun sekarang), sedangkan Galuh menurut para ahli adalah Ujung Galuh di muara Kali Brantas (Surabaya).
Ini lebih dapat dipahami, karena sumber Jawa Timur tidak pernah menyebut wilayah Jawa Barat dengan sebutan Galuh, tetapi selalu Sunda.
Sosok Jayabupati dalam raja Sunda ini masih misterius dan terselubung oleh rahasia yang belum terkuak. Keanehan ini kian memperkuat temuan Prasasti Cibadak yang dikeluarkan semasa pemerintahan Sri Jayabupati sebagai raja.
Lihat Juga :
tulis komentar anda