Perpustakaan Bersisik di Semarang Juara Terbaik Dunia

Selasa, 11 Agustus 2020 - 05:44 WIB
Bangunan perpustakaan di Kota Semarang, Jawa Tengah, mengusung desian unik dan bersisik. Foto/SINDOnews/Taufik Budi
SEMARANG - Bangunan perpustakaan di Kota Semarang , Jawa Tengah, berbeda dari kebanyakan. Bukan hanya letaknya yang berada tepi Kali Semarang, ruas Jalan Dr. Soetomo, tetapi juga mengusung desain unik dan bersisik.

(Baca juga: Angin Kencang dan Hujan Lebat Datang Bersama Awan Mirip Tsunami )

Bangunan ini menjadi perpustakaan pertama di Kota Semarang, yang dengan material fabrikasi limbah kayu. Didesain dengan sistem konstruksi Zollinger, menjadikan bentuknya menyerupai sisik kulit Warak (hewan mitologi khas Kota Semarang ), sehingga dinamakanlah sebagai Microlibrary Warak Kayu.

Desain juga dirancang agar bangunan tersebut dapat tetap sejuk tanpa perlu menggunakan pendingin ruangan (AC). Desain Microlibrary Warak Kayu tersebut sejalan dengan semangat menerapkan konsep bangunan Eco Green dalam fasilitas publik di Ibu Kota Jawa Tengah.

Keunikan bangunan ini juga dilirik dewan juri pada ajang ajang arsitektur internasional Architizer A+ Awards 2020. Bahkan, Microlibrary Warak Kayu menjadi yang terbaik dan berhasil menyisihkan berbagai desain perpustakaan dari berbagai negara, antara lain Rural Library di Zhejiang (China), Architecture Library di Bangkok, (Thailand), - Hunters Point Library New York (Amerika), dan Billie Jean King Main Library di California (Amerika).



Wali Kota Semarang , Hendrar Prihadi menyebut, keberhasilan Microlibrary Warak Kayu menyabet penghargaan tingkat internasional merupakan hasil kolaborasi dari berbagai elemen. Pemerintah Kota Semarang menyediakan lahan, perusahaan swasta menanggung biaya pembangunan, serta masyarakat yang ikut memilih melalui vote.

(Baca juga: Gantikan Dudung, Ini Program Totok Imam Sebagai Gubernur Akmil )

"Pemkot Semarang diminta untuk menyediakan tempat atau lahan minimal seluas 300 meter persegi. Kebetulan kami sedang mengembangkan sebuah wilayah di daerah Semarang Selatan, yang sekarang terkenal dengan sebutan kampung pelangi, maka perihal lokasi tersebut kemudian kami sampaikan kepada pihak arsitek dan desain," ujar pria yang akrab disapa Hendi itu. "Ternyata semua setuju," tambah dia.

Hendi berharap Microlibrary ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kota Semarang . Selain menjadi ikon kebangkitan suatu wilayah yang dulunya kumuh menjadi menarik dan mengundang wisatawan untuk berkunjung.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More