Pemkab Banyuasin Cari Investor untuk Pengelolaan Sabut Kelapa
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 03:45 WIB
Terpisah, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Aidil Fitri mengatakan, luas perkebunan kelapa rakyat di Banyuasin 48.053 hektare (ha), dengan produksi sebanyak 46.496 ton per tahun, dan dimiliki oleh 33.779 kepala keluarga.
Jumlah produksi tersebut masih bisa ditingkatkan, mengingat dari 48.053 ha luas perkebunan kelapa, seluas 2.813 ha tanaman akan mulai menghasilkan atau belum menghasilkan.
Sentra Kelapa Banyuasin tersebar di 21 kecamatan. Luas lahan terbesar berada di Kecamatan Banyuasin II, yakni 8.855 ha. Lalu di Makartijaya 7.128 ha, Muara Sugihan 6.490 ha, Muara Padang 5.161 ha, Sumber Muara Telang 5.711 ha, Air Kumbang 2.911 ha, Pulau Rimau 3.633 ha, dan Muara Telang 2.823 ha.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumsel, kelapa masuk dalam 10 komoditas ekspor nonmigas andalan Sumsel. Kalau kita lihat per Oktober 2019 lalu, kelapa menduduki peringkat ke-9 untuk nilai ekspor yang mencapai US$2,51 juta,” kata Aidil.
"Ekspor yang mayoritas merupakan kelapa bulat itu berkontribusi sebesar 0,47% terhadap total nilai ekspor nonmigas Bumi Sriwijaya," terang Idil lagi.
Dari data yang sama, lanjut Idil, penghasil terbesar buah kelapa di Sumsel, tersebar di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, OKU dan Musi Rawas. Jumlah petani di empat kabupaten tersebut juga mencapai angka lebih 30.000 kepala keluarga. Dari sisi produksi, penghasil terbesar berasal dari kabupaten Banyuasin yang mencapai 46.496 ton pertahun.
Jumlah produksi tersebut masih bisa ditingkatkan, mengingat dari 48.053 ha luas perkebunan kelapa, seluas 2.813 ha tanaman akan mulai menghasilkan atau belum menghasilkan.
Sentra Kelapa Banyuasin tersebar di 21 kecamatan. Luas lahan terbesar berada di Kecamatan Banyuasin II, yakni 8.855 ha. Lalu di Makartijaya 7.128 ha, Muara Sugihan 6.490 ha, Muara Padang 5.161 ha, Sumber Muara Telang 5.711 ha, Air Kumbang 2.911 ha, Pulau Rimau 3.633 ha, dan Muara Telang 2.823 ha.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumsel, kelapa masuk dalam 10 komoditas ekspor nonmigas andalan Sumsel. Kalau kita lihat per Oktober 2019 lalu, kelapa menduduki peringkat ke-9 untuk nilai ekspor yang mencapai US$2,51 juta,” kata Aidil.
"Ekspor yang mayoritas merupakan kelapa bulat itu berkontribusi sebesar 0,47% terhadap total nilai ekspor nonmigas Bumi Sriwijaya," terang Idil lagi.
Dari data yang sama, lanjut Idil, penghasil terbesar buah kelapa di Sumsel, tersebar di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, OKU dan Musi Rawas. Jumlah petani di empat kabupaten tersebut juga mencapai angka lebih 30.000 kepala keluarga. Dari sisi produksi, penghasil terbesar berasal dari kabupaten Banyuasin yang mencapai 46.496 ton pertahun.
(msd)
tulis komentar anda