Karomah Pusaka Sunan Kalijaga, Rompi Ontokusumo dan Keris Kiai Carubuk

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 05:00 WIB
Lalu Sunan Kalijaga bertarung dengan Kanjeng Ratu Kidul tersebut, namun sang wali mengalami kekalahan. Setelah kekalahan itu, Sunan Kalijaga mendapat wangsit atau petunjuk yang mengatakan, untuk mengalahkan Kanjeng Nyai Ratu Kidul, Sunan Kalijaga harus menghatamkan Alquran.

Lalu sang sunan menghatamkan Alquran di Masjid Demak dengan disaksikan beberapa anggota Wali Songo lainnya. Konon setelah usai menjalankan salat subuh berjamaah para Wali Songo menemukan kulit kambing pada hari Kamis Legi malam Jum’at Pahing.

Kulit kambing tersebut kemudian dibuat menjadi rompi dengan rajahan oleh Sunan Bonang. Rompi inilah yang kemudian disebut sebagai Rompi Ontokusumo.

Namun setelah selesai rompi ini terlalu sempit untuk dikenakan oleh Sunan Bonang. Lalu coba dikenakan oleh para wali songo lainnya tetapi tetap saja tak muat. Tapi saat Sunan Kalijaga mencoba mengenakannya rompi tersebut ternyata pas.

Rompi Ontokusumo sendiri kemudian diberikan ke Sunan Kalijaga. Ketika mengenakan rompi ini, Sunan Kalijaga menjadi lebih kuat. Kekuatan yang terkandung dalam Rompi Ontokusumo konon sangat luar biasa. Bahkan, para sunan pun tak dapat menyimpulkan secara pasti “cahaya” yang terkandung dalam rompi tersebut.

Berdasarkan cerita sejak saat itu Sunan Kalijaga selalu mengenakan rompi tersebut. Rompi ini pulalah yang menjadi tameng dalam pertempurannya menaklukan ratu pantai selatan, Nyai Roro Kidul. Sehingga akhirnya penguasa pantai selatan itu akhirnya memeluk Islam.

Sementara pusaka Kiai Carubuk dibuat oleh Empu Supa, yang tak lain adalah sahabat Suna Kalijaga sendiri.

Saat diminta tolong untuk membuatkan keris untuk Sang Sunan, Empu Supa terkaget-kaget karena konon bahan yang diberikan padanya hanyalah besi berukuran sebuah biji asam.

Meski hanya sebesar biji asam, besi yang diberikan sunan sebagai bahan kerisnya ternyata memiliki berat yang luar biasa, tak sesuai dengan besar dan ukurannya.

Singkat cerita, Empu Supa kemudian selesai mengerjakan tugasnya. Keris yang sudah jadi itu kemudian dia serahkan pada Sang Sunan. Oleh sang sunan, keris dengan 17 lekuk itu kemudian diberi nama Keris Kiai Carubuk.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content