Taktik Nasi Liwet Bikin Pangeran Singasari Kalah dan Ditangkap VOC Belanda

Sabtu, 11 November 2023 - 13:37 WIB
Di tepi Sungai Brantas yang berdekatan dengan perbatasan wilayah Pangeran Singasari, perkemahan untuk beristirahat didirikan. Kiai Muhammad bin Umar memerintahkan sejumlah prajurit untuk ngliwet atau menanak nasi.

Sedangkan Kiai Muhammad bin Umar sendiri undur diri untuk menunaikan ibadah salat. Situasi itu membuat beberapa prajurit menggerutu dan berceloteh.Mereka melihat sasaran sudah dekat, namun kenapa harus berhenti hanya untuk menanak nasi.

“Perang dengan kiai adanya ya, hanya menanak nasi, hanya memikirkan perut, padahal sudah dekat dengan tujuan”.

Dalam catatan Antara Lawu dan Wilis, disebutkan, celotehan itu didengar Kiai Muhammad bin Umar. Sontak ia meminta Raden Ronggo I untuk memerintahkan 40 orang yang terdiri dari prajurit dan santri turun ke medan perang.



Keputusan tiba-tiba Kiai Muhammad bin Umar kembali menimbulkan reaksi celotehan. Beberapa prajurit yang tidak setuju kembali menggerutu. Mereka mengungkapkan betapa repotnya berperang bersama kiai.

Baru saja meminta menanak nasi dan nasi belum matang sudah diperintahkan turun ke medan perang. Mendengar itu Kiai Muhammad bin Umar menegaskan posisinya, yakni sebagai pihak yang diminta bantuan Sultan.

Ia juga menegaskan prajurit harus mematuhi perintahnya tanpa harus menggerutu.Dipimpin Kiai Muhammad bin Umar dan Raden Ronggo Prawirodirdjo I, sebanyak 40 orang prajurit berhasil menembus tiga lapis pertahanan Pangeran Singasari terkenal sulit ditembus.

Konon, penembusan pertahanan itu tanpa melalui peperangan yang berdarah-darah, tapi lebih karena pengaruh wibawa Kiai Muhammad bin Umar yang besar. Dalam pandangan Pangeran Singasari, prajuritnya yang ditugasi berjaga di tiga lapis pertahanan.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content