Kisah Pangeran Diponegoro Berguru ke Kiai Guru Taptojani dan Ponpes Tegalrejo

Kamis, 26 Oktober 2023 - 06:12 WIB
Pangeran juga akrab dengan traktat-traktat tentang teologi mistik Islam, seperti Usul dan Tasawuf, dan juga syair-syair mistik Jawa seperti suluk. Sejarah para Nabi (Serat Anbiya) dan Tafsir Quran, ikut menjadi bagian dari kurikulum sastranya.

Begitu pula karya- karya didaktik filsafat politik Islam sepertiSirat as-salāțindanTāj as-salatin. Bidang lain yang juga mendapat perhatian khusus Diponegoro tampaknya adalah hukum Islam yakniTaqrib, Lubab al-fiqh, Muharrar,danTaqarrub(suatu komentar tentang Taqrib)

Ia di kemudian hari mengatakan dengan bangga koleksi buku-buku hukum Islam-Jawa-nya yang disimpan oleh seorang temannya di Yogya selama Perang Jawa.

Kenyataan itulah yang dapat menjelaskan kenapa Diponegoro kemudian sangat kritis terhadap reformasi hukum 1812 yang diberlakukan oleh pemerintah Inggris (1811- 16), yang memangkas kewenangan pengadilan agama Jawa.

Karya-karya tentang hukum Islam, teologi mistik, tata bahasa dan tafsir Quran tampaknya telah digunakan secara umum dalam pengajaran dalam pesantren-pesantren Jawa masa itu.

Hal itu juga membuat minat khusus Pangeran Diponegoro dalam karya-karya tentang hukum Islam barangkali tidak terlalu istimewa dalam konteks pendidikan pesantren pada masa itu.
(ams)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content