Bedah Rumah Dihadiri Angela Tanoesoedibjo, Samsul Hadi: Ini Kejutan
Jum'at, 22 September 2023 - 20:17 WIB
SIDOARJO - Senyum bahagia tak dapat ditutupi dari wajah Samsul Hadi (60) dan keluarganya. Dia juga masih tak percaya rumahnya telah dirobohkan. Pembuat meja dan kursi bambu ini, hanya bisa memandangi tim bedah rumah yang membongkar rumah berdinding bambu miliknya.
Sudah lima tahun Samsul menempati rumah berukuran 4x7 meter yang sudah tak layak huni itu. Dia menempati rumahnya, bersama istri, Sri Wahyuni dan kedua anaknya, Yana yang sudah bekerja, serta Bram yang masih duduk di kelas 3 SD.
Sambil memeluk istri dan anaknya, Samsul menatap rumahnya sudah rata dengan tanah. Tim bedah rumah tak menemukan kesulitan saat merobohkan rumah tersebut. Rumah yang ditinggali Samsul bersama keluarganya ini, hanya terbuat dari bambu.
Tiang dan dinding rumah terbuat dari bambu. Tak ada dinding tembok di rumah yang menghadap ke utara ini. "Pastinya, senang. Antara percaya dan tidak. Rumah saya nyatanya sudah ambruk. Terima kasih tak terhingga kepada semuanya," kata Samsul.
Menurutnya, semua bagaikan mimpi dan berlangsung begitu cepat. "Awalnya hari Rabu, kami didatangi petugas dari kecamatan, kalau gak salah yang menginformasikan rumah ini mau dibongkar dan dibangun," kata Samsul dibenarkan Sri Wahyuni.
Sri kemudian menjelaskan, saat Rabu (13/9/2023) sore, didatangi petugas. Antara percaya dan tidak, tetapi yang membawa berita adalah orang kecamatan, akhirnya Sri menyambut kabar itu dengan suka cita.
Kendati rumah berlantai tanah itu melahirkan banyak kenangan keluarga, namun demi kemanfaatan dan kelangsungan keluarga, dia merelakan dan berterima kasih ada yang mau membangun.
Di rumah ini, empat penghuninya melakukan semua aktifitasnya. Mulai menyelesaikan pekerjaan membuat kursi bambu, membuat kerupuk, dan tidur menjadi satu. "Semua kami lakukan di sini. Membuat kerupuk, mencari nafkah dan hidup sehari-hari ya di sini," tambah Sri.
Kini, kenangan itu akan tetap dikenang di kemudian hari, dengan rumah yang semakin layak dan sehat. "Sekali lagi terima kasih. Semoga menjadi berkah dan makin sukses semuanya," pungkas Samsul dan Sri.
Sudah lima tahun Samsul menempati rumah berukuran 4x7 meter yang sudah tak layak huni itu. Dia menempati rumahnya, bersama istri, Sri Wahyuni dan kedua anaknya, Yana yang sudah bekerja, serta Bram yang masih duduk di kelas 3 SD.
Sambil memeluk istri dan anaknya, Samsul menatap rumahnya sudah rata dengan tanah. Tim bedah rumah tak menemukan kesulitan saat merobohkan rumah tersebut. Rumah yang ditinggali Samsul bersama keluarganya ini, hanya terbuat dari bambu.
Tiang dan dinding rumah terbuat dari bambu. Tak ada dinding tembok di rumah yang menghadap ke utara ini. "Pastinya, senang. Antara percaya dan tidak. Rumah saya nyatanya sudah ambruk. Terima kasih tak terhingga kepada semuanya," kata Samsul.
Menurutnya, semua bagaikan mimpi dan berlangsung begitu cepat. "Awalnya hari Rabu, kami didatangi petugas dari kecamatan, kalau gak salah yang menginformasikan rumah ini mau dibongkar dan dibangun," kata Samsul dibenarkan Sri Wahyuni.
Sri kemudian menjelaskan, saat Rabu (13/9/2023) sore, didatangi petugas. Antara percaya dan tidak, tetapi yang membawa berita adalah orang kecamatan, akhirnya Sri menyambut kabar itu dengan suka cita.
Baca Juga
Kendati rumah berlantai tanah itu melahirkan banyak kenangan keluarga, namun demi kemanfaatan dan kelangsungan keluarga, dia merelakan dan berterima kasih ada yang mau membangun.
Di rumah ini, empat penghuninya melakukan semua aktifitasnya. Mulai menyelesaikan pekerjaan membuat kursi bambu, membuat kerupuk, dan tidur menjadi satu. "Semua kami lakukan di sini. Membuat kerupuk, mencari nafkah dan hidup sehari-hari ya di sini," tambah Sri.
Kini, kenangan itu akan tetap dikenang di kemudian hari, dengan rumah yang semakin layak dan sehat. "Sekali lagi terima kasih. Semoga menjadi berkah dan makin sukses semuanya," pungkas Samsul dan Sri.
(eyt)
tulis komentar anda