Kota Masamba Ditarget Bersih Pekan Depan
Minggu, 02 Agustus 2020 - 18:27 WIB
MASAMBA - Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani , menargetkan Kota Masamba yang luluhlantak diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu, segera bersih dari material banjir dan lumpur, pekan depan.
Bupati pun meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempercepat pelayanan di masa tanggap darurat bencana. Karena yang dibutuhkan dalam pelayanan di masa tanggap darurat adalah bagaimana seluruh sumber daya bekerja bersama dan saling support satu sama lain. Salah satu yang menjadi perhatian bupati adalah pembersihan Kota Masamba. (Baca juga: BNPB Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Luwu Utara )
“Kami berharap dalam sepekan ke depan, beberapa titik di Kota Masamba yang terdampak banjir bandang sudah bersih dari sisa-sisa material yang terbawa arus banjir bandang. Pembersihan kota jadi atensi kita. Untuk itu, percepat alatnya, gerakkan sumber daya yang ada. Semoga seluruh material sudah terangkat semua, termasuk di depan Masjid Agung Syuhada,” kata dia saat memimpin Rapat Kerja Percepatan Pelayanan di Masa Tanggap Darurat, di Ruang Command Center, Sabtu (1/8/2020). (Baca juga: Update Korban Banjir Luwu Utara: 38 Meninggal, 11 Masih dalam Pencarian )
Beberapa pelayanan yang menjadi penegasan Indah di antaranya, pelayanan air bersih, pelayanan kebersihan kota, pelayanan psikososial, pelayanan shelter pengungsi, pelayanan dapur umum, pelayanan lingkungan hidup, pelayanan logistik, termasuk pendataan rumah terdampak bencana.
Tak kalah penting, terkait pendataan rumah rusak akibat banjir bandang. Menurutnya, data menjadi penting untuk mempercepat turunnya dana tunggu hunian (DTH) sebagai pengganti hunian sementara. “DTH ini nantinya akan diberikan kepada warga pengungsi yang terdampak bencana. Target kami yang lain mempercepat DTH dari BNPB. Dana ini bisa digunakan warga yang lagi mengungsi untuk menyewa rumah,” kata dia.
Indah menargetkan, sebelum 17 Agustus 2020 mendatang, para pengungsi sudah bisa meninggalkan tenda-tenda pengungsian untuk mencari tempat tinggal sewa sebelum pembangunan hunian tetap selesai dibangun.
“Data harus by name by addres, dan harus segera siap. Hari Senin, saya harap sudah selesai. Kalau sudah masuk, akan di-assesment selama dua pekan. Artinya, sebelum 17 Agustus kami sudah bisa salurkan DTH-nya,” kata dia.
Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Pemkab Luwu Utara terus berupaya melakukan penanganan pascabanjir bandang, seperti normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan Sungai Masamba.
Sebanyak 19 unit alat berat diterjunkan melakukan pengerukan Sungai Masamba, Sabtu (1/8/2020). Pengerahan alat berat itu diharapkan akan mempercepat upaya penanganan normalisasi Sungai Masamba.
Bupati pun meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempercepat pelayanan di masa tanggap darurat bencana. Karena yang dibutuhkan dalam pelayanan di masa tanggap darurat adalah bagaimana seluruh sumber daya bekerja bersama dan saling support satu sama lain. Salah satu yang menjadi perhatian bupati adalah pembersihan Kota Masamba. (Baca juga: BNPB Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Luwu Utara )
“Kami berharap dalam sepekan ke depan, beberapa titik di Kota Masamba yang terdampak banjir bandang sudah bersih dari sisa-sisa material yang terbawa arus banjir bandang. Pembersihan kota jadi atensi kita. Untuk itu, percepat alatnya, gerakkan sumber daya yang ada. Semoga seluruh material sudah terangkat semua, termasuk di depan Masjid Agung Syuhada,” kata dia saat memimpin Rapat Kerja Percepatan Pelayanan di Masa Tanggap Darurat, di Ruang Command Center, Sabtu (1/8/2020). (Baca juga: Update Korban Banjir Luwu Utara: 38 Meninggal, 11 Masih dalam Pencarian )
Beberapa pelayanan yang menjadi penegasan Indah di antaranya, pelayanan air bersih, pelayanan kebersihan kota, pelayanan psikososial, pelayanan shelter pengungsi, pelayanan dapur umum, pelayanan lingkungan hidup, pelayanan logistik, termasuk pendataan rumah terdampak bencana.
Tak kalah penting, terkait pendataan rumah rusak akibat banjir bandang. Menurutnya, data menjadi penting untuk mempercepat turunnya dana tunggu hunian (DTH) sebagai pengganti hunian sementara. “DTH ini nantinya akan diberikan kepada warga pengungsi yang terdampak bencana. Target kami yang lain mempercepat DTH dari BNPB. Dana ini bisa digunakan warga yang lagi mengungsi untuk menyewa rumah,” kata dia.
Indah menargetkan, sebelum 17 Agustus 2020 mendatang, para pengungsi sudah bisa meninggalkan tenda-tenda pengungsian untuk mencari tempat tinggal sewa sebelum pembangunan hunian tetap selesai dibangun.
“Data harus by name by addres, dan harus segera siap. Hari Senin, saya harap sudah selesai. Kalau sudah masuk, akan di-assesment selama dua pekan. Artinya, sebelum 17 Agustus kami sudah bisa salurkan DTH-nya,” kata dia.
Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Pemkab Luwu Utara terus berupaya melakukan penanganan pascabanjir bandang, seperti normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan Sungai Masamba.
Sebanyak 19 unit alat berat diterjunkan melakukan pengerukan Sungai Masamba, Sabtu (1/8/2020). Pengerahan alat berat itu diharapkan akan mempercepat upaya penanganan normalisasi Sungai Masamba.
tulis komentar anda