Gubernur Nurdin Sebut Laju Inflasi Sulsel Masih Stabil
Rabu, 29 April 2020 - 21:05 WIB
MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyebut laju inflasi provinsi yang dipimpinnya masih stabil di tengah pandemi virus corona alias covid-19. Namun diakuinya ada dua kabupaten yang mengalami inflasi cukup tinggi yakni Bone dan Bulukumba.
"Terkait inflasi, jadi Sulsel itu masih dalam kondisi stabil kecuali Bone dan Bulukumba. Di sana cukup tinggi tapi secara keseluruhan Sulsel itu masih di bawah nasional," kata Gubernur Nurdin, Rabu (29/4/2020).
Dalam rapat koordinasi dengan Forkopimda dan stakeholder, Gubernur Nurdin meminta seluruh pihak, khususnya kepala-kepala daerah bersinergi menjaga laju inflasi tetap stabil dan terkendali.
Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tahun 2020 Capai 7,6 Persen
"Kita berharap bagaimana kita menciptakan dan menjaga stabilitas harga. Ini daya beli kita dorong, sehingga betul-betul ekonomi kita bisa stabil,” katanya.
Sementara untuk Kota Makassar diakuinya bahkan mengalami deflasi. Salah satunya dipicu oleh komoditas ayam potong.
“Khusus Makassar memang terjadi deflasi terutama pemicunya ayam. Kenapa ayam? Karena restoran semua pada tutup, restoran kan paling banyak mengkonsumsi ayam,” pungkasnya.
"Terkait inflasi, jadi Sulsel itu masih dalam kondisi stabil kecuali Bone dan Bulukumba. Di sana cukup tinggi tapi secara keseluruhan Sulsel itu masih di bawah nasional," kata Gubernur Nurdin, Rabu (29/4/2020).
Dalam rapat koordinasi dengan Forkopimda dan stakeholder, Gubernur Nurdin meminta seluruh pihak, khususnya kepala-kepala daerah bersinergi menjaga laju inflasi tetap stabil dan terkendali.
Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tahun 2020 Capai 7,6 Persen
"Kita berharap bagaimana kita menciptakan dan menjaga stabilitas harga. Ini daya beli kita dorong, sehingga betul-betul ekonomi kita bisa stabil,” katanya.
Sementara untuk Kota Makassar diakuinya bahkan mengalami deflasi. Salah satunya dipicu oleh komoditas ayam potong.
“Khusus Makassar memang terjadi deflasi terutama pemicunya ayam. Kenapa ayam? Karena restoran semua pada tutup, restoran kan paling banyak mengkonsumsi ayam,” pungkasnya.
(tri)
tulis komentar anda