Periksa Predator Fetish Kain Jarik, Ini yang Dilakukan Unair
Kamis, 30 Juli 2020 - 18:19 WIB
SURABAYA - Kasus predator "Fetish Kain Jarik" yang viral di media sosial terus menyita perhatian banyak orang.
Pelaku yang disebutkan bernama Gilang mengaku sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair).
Unair pun membenarkan pelaku dugaan pelecehan seksual dengan kedok penelitian di kampus itu terdaftar di FIB Unair. Setelah viral di media social, mereka melakukan penelusuran dan menemukan sosok Gilang.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Loncat dari Lantai 6 RSU Haji, Diduga Depresi )
Juru bicara Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menuturkan, mahasiswa yang bersangkutan tercatat di FIB Unair. "Memang benar adanya. Yang bersangkutan saat ini semester 10 dan merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya," kata Suko, Kamis (30/7/2020).
Ia melanjutkan, setelah menerima informasi tersebut Dekan FIB siang ini melakukan sidang komisi etik untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Salah satu hasil dari sidang etik tersebut adalah, yang bersangkutan harus dipanggil untuk memberikan klarifikasi atau keterangan.Namun, sayangnya yang bersangkutan belum bisa dihubungi.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Diah Ariani Arimbi menegaskan, selama ini tak ada penelitian yang dilakukan mahasiswa FIB dilakukan dengan membungkus badan dengan kain jarik atau sejenisnya.
(Baca juga: Lewat Bu Mantik, Cara Surabaya Atasi Aksi Terorisme )
"Penelitian di Fakultas Ilmu Budaya tidak pernah ada yang mengarah pada pelecehan seksual atau praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan," kata Dian.
Ia melanjutkan, fakultasnya berkomitmen untuk menentang segala praktik kekerasan seksual, kekerasan fisik, perundungan, baik yang bersifat fisik maupun verbal. Saat ini proses investigasi kasus dugaan pelecehan seksual ini tengah berlangsung.
"Fakultas Ilmu Budaya berkomitmen secara terbuka menginformasikan kepada publik perkembangan investigasi atas dugaan pelecehan dan/atau kekerasan seksual ini," tegasnya.
Pelaku yang disebutkan bernama Gilang mengaku sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair).
Unair pun membenarkan pelaku dugaan pelecehan seksual dengan kedok penelitian di kampus itu terdaftar di FIB Unair. Setelah viral di media social, mereka melakukan penelusuran dan menemukan sosok Gilang.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Loncat dari Lantai 6 RSU Haji, Diduga Depresi )
Juru bicara Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menuturkan, mahasiswa yang bersangkutan tercatat di FIB Unair. "Memang benar adanya. Yang bersangkutan saat ini semester 10 dan merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya," kata Suko, Kamis (30/7/2020).
Ia melanjutkan, setelah menerima informasi tersebut Dekan FIB siang ini melakukan sidang komisi etik untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Salah satu hasil dari sidang etik tersebut adalah, yang bersangkutan harus dipanggil untuk memberikan klarifikasi atau keterangan.Namun, sayangnya yang bersangkutan belum bisa dihubungi.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Diah Ariani Arimbi menegaskan, selama ini tak ada penelitian yang dilakukan mahasiswa FIB dilakukan dengan membungkus badan dengan kain jarik atau sejenisnya.
(Baca juga: Lewat Bu Mantik, Cara Surabaya Atasi Aksi Terorisme )
"Penelitian di Fakultas Ilmu Budaya tidak pernah ada yang mengarah pada pelecehan seksual atau praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan," kata Dian.
Ia melanjutkan, fakultasnya berkomitmen untuk menentang segala praktik kekerasan seksual, kekerasan fisik, perundungan, baik yang bersifat fisik maupun verbal. Saat ini proses investigasi kasus dugaan pelecehan seksual ini tengah berlangsung.
"Fakultas Ilmu Budaya berkomitmen secara terbuka menginformasikan kepada publik perkembangan investigasi atas dugaan pelecehan dan/atau kekerasan seksual ini," tegasnya.
(msd)
tulis komentar anda