Dua Orang Utan di Semarang dan Kendal Segera Dikembalikan ke Habitat Alam
Kamis, 30 Juli 2020 - 12:40 WIB
Orang utan ini nantinya akan menjalani proses rehabilitasi dan habituasi. Selain itu perlu observasi selama 14 hari untuk mengetahui kondisi kesehatan satwa. Proses rehabilitasinya sendiri akan dilaksanakan di Ketapang.
"Disini orang utan akan dilatih agar menjadi liar kembali. Selama bertahun-tahun di Taman Satwa orang utan ini terlindung dari bahaya kelaparan dan ancaman binatang buas ataupun manusia," ujar Parlin.
Dia menjelaskan bahwa hewan yang terbiasa di kandang jarang belajar keterampilan, dan terbiasa kontak dengan manusia. Sehingga tidak memiliki rasa takut terhadap manusia, mereka rentan pemburu liar dan tidak siap untuk hidup di alam liar.
Selain itu jiwa alami mereka telah hilang dan terkesan manja. Untuk makan, mereka terbiasa menunggu, tidak mencari sendiri, Oleh karenanya rehabilitasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. (Baca juga: Salat Idul Adha di MAJT, Jamaah Harus Wudhu dan Bawa Sajadah dari Rumah)
"Dengan kegiatan translokasi ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan melindungi satwa liar," pungkasnya. (Baca juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Pemprov Jateng Gelontorkan Bantuan Rp2,23 Triliun)
Lihat Juga: Kayanya Alam Nusantara di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Bikin Pedagang Tingkok Terpana
"Disini orang utan akan dilatih agar menjadi liar kembali. Selama bertahun-tahun di Taman Satwa orang utan ini terlindung dari bahaya kelaparan dan ancaman binatang buas ataupun manusia," ujar Parlin.
Dia menjelaskan bahwa hewan yang terbiasa di kandang jarang belajar keterampilan, dan terbiasa kontak dengan manusia. Sehingga tidak memiliki rasa takut terhadap manusia, mereka rentan pemburu liar dan tidak siap untuk hidup di alam liar.
Selain itu jiwa alami mereka telah hilang dan terkesan manja. Untuk makan, mereka terbiasa menunggu, tidak mencari sendiri, Oleh karenanya rehabilitasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. (Baca juga: Salat Idul Adha di MAJT, Jamaah Harus Wudhu dan Bawa Sajadah dari Rumah)
"Dengan kegiatan translokasi ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan melindungi satwa liar," pungkasnya. (Baca juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Pemprov Jateng Gelontorkan Bantuan Rp2,23 Triliun)
Lihat Juga: Kayanya Alam Nusantara di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Bikin Pedagang Tingkok Terpana
(boy)
tulis komentar anda