Ujian Ridwan Kamil di Balik Satu Abad Gedung Sate

Selasa, 28 Juli 2020 - 13:28 WIB
Lebih lanjut Kang Emil menilai, Gedung Sate memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Menurutnya, tidak ada gedung pemerintahan yang bisa mengalahkan arsitektur maupun estetika Gedung Sate .

Selain itu, Gedung Sate merupakan salah satu simbol perjuangan. Pasalnya, di balik kemegahannya, Gedung Sate menyimpan kisah perjuangan Angkatan Moeda Pekerdjaan Oemoem yang gigih mempertahankan Gedung Sate dan kemerdekaan Indonesia dari serangan tentara Gurkha dan NICA.

"Ingat Jabar, ingat Gedung Sate. Ingat Bandung, ikonnya pasti Gedung Sate . Tak ada yang bisa mengalahkan," katanya. (Baca juga: Ribuan Ikan Mati Membusuk di Sungai Petanang Musi Banyuasin )

Diketahui, peresmian wajah baru Gedung Sate sendiri telah dilakukan langsung oleh Kang Emil dan istri Atalia Praratya di taman depan Gedung Sate , Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (31/12/2019). Dalam kesempatan itu, Kang Emil mengatakan, tahun 2020 sebagai tahun pencanangan Gedung Sate sebagai destinasi wisata.

"Bahwa 2020 itu tahun pencanangan Gedung Sate sebagai destinasi wisata. Maka, 2020 ( Gedung Sate ) akan dibuka seluas-luasnya untuk masyarakat yang dimulai dengan perbaikan di taman depan dan taman belakang yang selama ini kurang memadai, biasanya orang berfoto-foto kan di aspal (jalan)," tutur Kang Emil saat itu.

Menilik pada sejarahnya, pembangunan Gedung Sate diawali peletakan batu pertama oleh putri Wali Kota Bandung saat itu, Johana Catherina Coops dan perwakilan Gubernur Hindia-Belanda di Batavia, Petronella Roelofsen. Gedung Sate dibangun dengan melibatkan sekitar 2.000 pekerja dan menghabiskan dana sebesar 6 juta gulden.
(eyt)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More