Diduga Akibat Korsleting Listrik, Pabrik Tas Rajut di Pasuruan Ludes Terbakar
loading...
A
A
A
PASURUAN - Sebuah pabrik tas rajut di Desa Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan , Jawa Timur, dilalap api pada Sabtu (18/5/2025) pagi. Kebakaran hebat ini menyebabkan dua gudang beserta isinya, termasuk dua minibus, ludes terbakar.
Asap tebal membubung tinggi saat api berkobar melulu lantah di PT Kaboki. Diduga akibat akibat korsleting listrik, api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan pabrik yang penuh dengan bahan mudah terbakar seperti kain dan mesin.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi berjibaku memadamkan api selama 3 jam dengan menggunakan 4 unit mobil.
Menurut salah satu buruh pabrik, kebakaran terjadi saat pabrik sedang libur. Dua buruh yang berjaga sempat panik saat melihat api berkobar.
"Saya ndak tahu jelasnya lantaran libur, namun dua buruh yang jaga otlet sempat panik," ungkap Sueb salah satu buruh pabrik.
Saat ini, polisi masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran dan mengamankan satu orang satpam yang diduga bertanggung jawab atas kejadian ini.
Asap tebal membubung tinggi saat api berkobar melulu lantah di PT Kaboki. Diduga akibat akibat korsleting listrik, api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan pabrik yang penuh dengan bahan mudah terbakar seperti kain dan mesin.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi berjibaku memadamkan api selama 3 jam dengan menggunakan 4 unit mobil.
Menurut salah satu buruh pabrik, kebakaran terjadi saat pabrik sedang libur. Dua buruh yang berjaga sempat panik saat melihat api berkobar.
"Saya ndak tahu jelasnya lantaran libur, namun dua buruh yang jaga otlet sempat panik," ungkap Sueb salah satu buruh pabrik.
Saat ini, polisi masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran dan mengamankan satu orang satpam yang diduga bertanggung jawab atas kejadian ini.
(hri)