Sudah 2.400 Orang Daftar Salat Idul Adha di Masjid Al Akbar Surabaya
Minggu, 26 Juli 2020 - 05:45 WIB
SURABAYA - Baru dibuka dua hari, sebanyak 2.400 jamaah telah mendaftar dan mengambil kartu peserta salat Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid Al Akbar Surabaya pada 31 Juli 2020.
Akibat pandemi COVID-19, Masjid Al Akbar membatasi jumlah jamaah dengan kuota 5.000 orang dari kapasitas seharusnya 40 ribu jamaah. Lima ribu orang jamaah salat Idul Adha itu dengan perincian 60% pria dan 40% wanita. (BACA JUGA: Serapan Anggaran COVID-19 Minim, 1.383 Warga Surabaya Gagal Diselamatkan )
Jamaah perempuan yang akan mengikuti salat Idul Adha di Masjid Al Akbar Surabaya mulai berdatangan. Mereka mengantre untuk mendapatkan kartu peserta salat Idul Adha. (BACA JUGA: Sejumah Siswa Belajar Daring Gunakan Wifi Warkop Malah Kena Razia Masker )
Saat melakukan pendaftaran dan pengambilan kartu peserta, jamaah wajib menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga. (BACA JUGA: Angka Kesembuhan COVID-19 di Jatim Melebihi Kasus Positif Baru )
Pembatasan jumlah jemaah dilakukan untuk mempermudah pengaturan phisycal distancing atau jarak fisik antarjamaah. Takmir Masjid Al Akbar Surabaya memberikan jarak 2 meter antarjamaah dalam tiap saf.
Pendaftaran peserta salat Idul Adha di Masjid Al Akbar dilakukan secara online melalui website. "COVID-19 ini kan enggak main-main ya. Kita harus betul-betul steril. Kemarin saya sudah memberikan masukan kepada para peserta salat Idul Adha harus melakukan rapid test kalau sudah lolos, negatif baru boleh," kata Rusmiati, jamaah Masjid Al Akbar Surabaya.
Nensi, jamaah Masjid Al Akbar Surabaya, mengatakan, merasa nyaman dengan pemberlakuan kartu peserta dan pembatasan jumlah jamaah salat Idul Adha.
"Ya nyaman mas. Kalau berdasarkan kartu kayak gini pasti akan merasa aman dari pandemi dan bisa nyaman saat beribadah. Saya mendaftarkan 5 orang anggota keluarga," ujar Nensi.
Sementara data dari pihak Masjid Al Akbar Surabaya setelah pendaftaran dan pengambilan kartu peserta salat Idul Adha dibuka, dalam dua hari ini sudah tercatat sebanyak 2.400 jamaah.
Akibat pandemi COVID-19, Masjid Al Akbar membatasi jumlah jamaah dengan kuota 5.000 orang dari kapasitas seharusnya 40 ribu jamaah. Lima ribu orang jamaah salat Idul Adha itu dengan perincian 60% pria dan 40% wanita. (BACA JUGA: Serapan Anggaran COVID-19 Minim, 1.383 Warga Surabaya Gagal Diselamatkan )
Jamaah perempuan yang akan mengikuti salat Idul Adha di Masjid Al Akbar Surabaya mulai berdatangan. Mereka mengantre untuk mendapatkan kartu peserta salat Idul Adha. (BACA JUGA: Sejumah Siswa Belajar Daring Gunakan Wifi Warkop Malah Kena Razia Masker )
Saat melakukan pendaftaran dan pengambilan kartu peserta, jamaah wajib menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga. (BACA JUGA: Angka Kesembuhan COVID-19 di Jatim Melebihi Kasus Positif Baru )
Pembatasan jumlah jemaah dilakukan untuk mempermudah pengaturan phisycal distancing atau jarak fisik antarjamaah. Takmir Masjid Al Akbar Surabaya memberikan jarak 2 meter antarjamaah dalam tiap saf.
Pendaftaran peserta salat Idul Adha di Masjid Al Akbar dilakukan secara online melalui website. "COVID-19 ini kan enggak main-main ya. Kita harus betul-betul steril. Kemarin saya sudah memberikan masukan kepada para peserta salat Idul Adha harus melakukan rapid test kalau sudah lolos, negatif baru boleh," kata Rusmiati, jamaah Masjid Al Akbar Surabaya.
Nensi, jamaah Masjid Al Akbar Surabaya, mengatakan, merasa nyaman dengan pemberlakuan kartu peserta dan pembatasan jumlah jamaah salat Idul Adha.
"Ya nyaman mas. Kalau berdasarkan kartu kayak gini pasti akan merasa aman dari pandemi dan bisa nyaman saat beribadah. Saya mendaftarkan 5 orang anggota keluarga," ujar Nensi.
Sementara data dari pihak Masjid Al Akbar Surabaya setelah pendaftaran dan pengambilan kartu peserta salat Idul Adha dibuka, dalam dua hari ini sudah tercatat sebanyak 2.400 jamaah.
tulis komentar anda