Lebih Awal, Ribuan Jemaah Tarekat Syattariah Hari Ini Gelar Salat Idul Adha
loading...
A
A
A
NAGAN RAYA - Ribuan jemaah Tarekat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya, Aceh melaksanakan perayaan Idul Adha 1445 Hijriah dengan takbir dan shalat Idul Adha pada Sabtu (15/6/2024) pagi.
Mereka mengikuti penetapan hari raya berdasarkan hisab atau bilangan lima yang dilakukan oleh sejumlah ulama pengikut Habib Muda Seunagan.
Perayaan Idul Adha ini dimulai dengan lantunan takbir yang menggema di Masjid Besar Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Menurut Teuku Raja Keumangan, cucu kandung Habib Muda Seunagan, Tarekat Syattariyah diperkenalkan oleh Abu Habib Syaikuna Seunagan dan telah diikuti oleh ribuan orang di Kabupaten Nagan Raya selama dua abad terakhir.
Selain di Nagan Raya, pengikut Tarekat Syattariyah juga melaksanakan shalat Idul Adha di sejumlah kabupaten di Aceh seperti Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.
Meskipun penetapan Lebaran Idul Adha Tarekat Syattariyah lebih awal dua hari dari jadwal yang ditetapkan pemerintah, jemaah diimbau untuk saling menghormati perbedaan penetapan hari raya.
Usai salat Idul Adha, mereka juga bersama-sama mengucapkan doa dan bersalaman.
Mereka mengikuti penetapan hari raya berdasarkan hisab atau bilangan lima yang dilakukan oleh sejumlah ulama pengikut Habib Muda Seunagan.
Perayaan Idul Adha ini dimulai dengan lantunan takbir yang menggema di Masjid Besar Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Menurut Teuku Raja Keumangan, cucu kandung Habib Muda Seunagan, Tarekat Syattariyah diperkenalkan oleh Abu Habib Syaikuna Seunagan dan telah diikuti oleh ribuan orang di Kabupaten Nagan Raya selama dua abad terakhir.
Selain di Nagan Raya, pengikut Tarekat Syattariyah juga melaksanakan shalat Idul Adha di sejumlah kabupaten di Aceh seperti Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.
Meskipun penetapan Lebaran Idul Adha Tarekat Syattariyah lebih awal dua hari dari jadwal yang ditetapkan pemerintah, jemaah diimbau untuk saling menghormati perbedaan penetapan hari raya.
Usai salat Idul Adha, mereka juga bersama-sama mengucapkan doa dan bersalaman.
(shf)