Realisasi Investasi Jatim Triwulan I 2023 Tembus Rp30 Trilliun, Terbanyak Pertambangan
Senin, 12 Juni 2023 - 17:19 WIB
SURABAYA - Pertumbuhan investasi di Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2023 mulai menggeliat. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada triwulan I 2023, realisasi investasi di Jatim mencapai Rp 30 triliun. Angka itu naik 27,1% dari triwulan I 2022.
Menurut Khofifah capaian ini merupakan wujud dari komitmen Jatim dalam mengawal investasi sejalan dengan arahan Presiden yang mendukung hilirisasi. Terlebih Jatim memiliki sektor hilirisasi unggulan yakni tembaga.
“Jatim merupakan satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa yang memiliki investasi di sektor hilir dengan komoditi tembaga. Dimana investasi sektor hilir mayoritas berlokasi di luar Pulau Jawa,” ujarnya, Senin (12/6/2023).
Baca juga: 20,85 Persen Pelaku Ekonomi Kreatif di Jatim Berkemampuan Tinggi
Secara rinci, realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk PMA mencapai Rp14,5 triliun atau tumbuh 76,8% dibanding triwulan I 2022 yang sebesar Rp 8,2 triliun. Sedangkan realisasi PMDN tercatat sebesar Rp15,5 triliun, naik dibanding triwulan I 2022 sebesar Rp15,4 triliun.
Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA dan PMDN adalah sektor Pertambangan (16,5%), Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (13,8%), Transportasi, Gudang & Telekomunikasi (11,1%), Industri Kimia & Farmasi (10,5%) serta Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran(9,4%).
Sedangkan untuk lokasi investasi terbesar meliputi Gresik (36,0%), Kota Surabaya (20,5%), Sidoarjo (10,1%), Kabupaten Pasuruan (8,4%) dan Tuban (4,4%). Sementara menurut Negara Asal, Realisasi PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (37,8%), Jepang (24,0%), Singapura (8,3%), Hong Kong, China (6,5%) dan Belanda (6,3%).
Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim terus melakukan beragam kemudahan berinvestasi di Jatim. Salah satunya pelayanan pra dan pasca perijinan yang terintegrasi secara digital dan komprehensif. Beberapa upaya pengelolaan investasi telah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. "Diantaranya, pelayanan berbasis elektronik," katanya.
Pelayanan berbasis elektronik dalam hal perizinan tersebut diwujudkan dalam inovasi JOSS Gandos (Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System) yang kini bisa diakses melalui perangkat smartphone berbasis android. "Fokus utama kami adalah menjaga dan meningkatkan iklim investasi," pungkas Khofifah
Menurut Khofifah capaian ini merupakan wujud dari komitmen Jatim dalam mengawal investasi sejalan dengan arahan Presiden yang mendukung hilirisasi. Terlebih Jatim memiliki sektor hilirisasi unggulan yakni tembaga.
“Jatim merupakan satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa yang memiliki investasi di sektor hilir dengan komoditi tembaga. Dimana investasi sektor hilir mayoritas berlokasi di luar Pulau Jawa,” ujarnya, Senin (12/6/2023).
Baca juga: 20,85 Persen Pelaku Ekonomi Kreatif di Jatim Berkemampuan Tinggi
Secara rinci, realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk PMA mencapai Rp14,5 triliun atau tumbuh 76,8% dibanding triwulan I 2022 yang sebesar Rp 8,2 triliun. Sedangkan realisasi PMDN tercatat sebesar Rp15,5 triliun, naik dibanding triwulan I 2022 sebesar Rp15,4 triliun.
Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA dan PMDN adalah sektor Pertambangan (16,5%), Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya (13,8%), Transportasi, Gudang & Telekomunikasi (11,1%), Industri Kimia & Farmasi (10,5%) serta Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran(9,4%).
Sedangkan untuk lokasi investasi terbesar meliputi Gresik (36,0%), Kota Surabaya (20,5%), Sidoarjo (10,1%), Kabupaten Pasuruan (8,4%) dan Tuban (4,4%). Sementara menurut Negara Asal, Realisasi PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (37,8%), Jepang (24,0%), Singapura (8,3%), Hong Kong, China (6,5%) dan Belanda (6,3%).
Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim terus melakukan beragam kemudahan berinvestasi di Jatim. Salah satunya pelayanan pra dan pasca perijinan yang terintegrasi secara digital dan komprehensif. Beberapa upaya pengelolaan investasi telah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. "Diantaranya, pelayanan berbasis elektronik," katanya.
Pelayanan berbasis elektronik dalam hal perizinan tersebut diwujudkan dalam inovasi JOSS Gandos (Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System) yang kini bisa diakses melalui perangkat smartphone berbasis android. "Fokus utama kami adalah menjaga dan meningkatkan iklim investasi," pungkas Khofifah
(msd)
tulis komentar anda