Gerbang Wisata Jantung Borneo
Kamis, 23 Juli 2020 - 14:13 WIB
KAPUAS HULU - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tak hanya menjadi pos perbatasan saja, tapi juga telah menjelma menjadi tempat wisata bagi warga Indonesia dan Malaysia. Setiap yang melintas pasti akan mengabadikan moment di perbatasan ini terlebih dahulu.
Saban hari kawasan PLBN Badau ramai didatangi masyarakat untuk sekadar nongkrong menikmati keindahan alam dan megah bangunannya. Banyak juga yang sengaja datang dari jauh bahkan Malaysia, hanya sekadar untuk berswafoto di tempat ini.
"PLBN Badau berbatasan langsung dengan Malaysia. Banyak wisata yang bisa kita explore di sekitar PLBN , seperti Danau Sentarum, Sungai Kapuas, terutama Pasar Wisata yang berada dalam area PLBN Badau," kata Direktur Komersial MNC Travel, Joneka Kandou yang tengah melakukan kegiatan 'Indonesian Explore' di PLBN Badau.
Menurut Joneka, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) selaku otoritas PLBN Badau dan PLBN lainnya, sudah sangat tepat menjadikan PLBN sebagai gerbang sekaligus sentra pengembangan ekonomi dan pariwisata di perbatasan negara. (Baca: Perkuat Pos Lintas Batas Negara, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp24,3 T)
Sebagai perusahaan travel media dan mitra BNPP, MNC Travel tentunya akan bekerja sama mewujudkan visi besar ini. MNC Travel juga akan terus berupaya mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam pengembangan potensi wisata di setiap daerah, terutama di daerah perbatasan yang menjadi garda depan NKRI.
"Banyak sekali potensi wisata yang bisa kita kembangkandi sini (sekitar lawasan PLBN Badau), mulai dari bangunan PLBN yang megah hingga wisataalam yang menunjangnya seperti Taman Nasional Danau Sentarum yang kaya akan keanekaragaman hayati,” ujar Joneka.
Bagi yang ingin ke PLBN Badau, ada dua alternatif rute yang bisa dipilih yakni lewat udara dan darat. Jika lewat udara, naik pesawat terbang dari Bandara Supadio Pontianak menuju Bandara Pang Suma Putussibau, Kapuas Hulu.
Dari Putussibau, dilanjutkan 3 jam perjalanan darat menuju Nanga Badau, tempat berdirinya kompleks PLBN Badau. Perjalanan darat dengan naik bus atau kendaraan pribadi juga bisa langsung dari Pontianak menuju PLBN Badau. (Baca juga: Turki Siapkan 17.000 Polisi Amankan Shalat Jumat di Hagia Sophia)
Sepanjang perjalanan bisa melihat langsung kehidupan asli masyarakat di pedalaman Kalimantan yang jauh dari kota, khususnya masyarakat suku Dayak yang hidup di rumah betang (rumah khas Kalimantan Barat). Mereka berperahu dan mencari ikan di sungai, melintasi jalanan aspal yang sepi, hingga menembus lebatnya hutan.
Saban hari kawasan PLBN Badau ramai didatangi masyarakat untuk sekadar nongkrong menikmati keindahan alam dan megah bangunannya. Banyak juga yang sengaja datang dari jauh bahkan Malaysia, hanya sekadar untuk berswafoto di tempat ini.
"PLBN Badau berbatasan langsung dengan Malaysia. Banyak wisata yang bisa kita explore di sekitar PLBN , seperti Danau Sentarum, Sungai Kapuas, terutama Pasar Wisata yang berada dalam area PLBN Badau," kata Direktur Komersial MNC Travel, Joneka Kandou yang tengah melakukan kegiatan 'Indonesian Explore' di PLBN Badau.
Menurut Joneka, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) selaku otoritas PLBN Badau dan PLBN lainnya, sudah sangat tepat menjadikan PLBN sebagai gerbang sekaligus sentra pengembangan ekonomi dan pariwisata di perbatasan negara. (Baca: Perkuat Pos Lintas Batas Negara, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp24,3 T)
Sebagai perusahaan travel media dan mitra BNPP, MNC Travel tentunya akan bekerja sama mewujudkan visi besar ini. MNC Travel juga akan terus berupaya mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam pengembangan potensi wisata di setiap daerah, terutama di daerah perbatasan yang menjadi garda depan NKRI.
"Banyak sekali potensi wisata yang bisa kita kembangkandi sini (sekitar lawasan PLBN Badau), mulai dari bangunan PLBN yang megah hingga wisataalam yang menunjangnya seperti Taman Nasional Danau Sentarum yang kaya akan keanekaragaman hayati,” ujar Joneka.
Bagi yang ingin ke PLBN Badau, ada dua alternatif rute yang bisa dipilih yakni lewat udara dan darat. Jika lewat udara, naik pesawat terbang dari Bandara Supadio Pontianak menuju Bandara Pang Suma Putussibau, Kapuas Hulu.
Dari Putussibau, dilanjutkan 3 jam perjalanan darat menuju Nanga Badau, tempat berdirinya kompleks PLBN Badau. Perjalanan darat dengan naik bus atau kendaraan pribadi juga bisa langsung dari Pontianak menuju PLBN Badau. (Baca juga: Turki Siapkan 17.000 Polisi Amankan Shalat Jumat di Hagia Sophia)
Sepanjang perjalanan bisa melihat langsung kehidupan asli masyarakat di pedalaman Kalimantan yang jauh dari kota, khususnya masyarakat suku Dayak yang hidup di rumah betang (rumah khas Kalimantan Barat). Mereka berperahu dan mencari ikan di sungai, melintasi jalanan aspal yang sepi, hingga menembus lebatnya hutan.
tulis komentar anda