Kisah Raja Mataram Sultan Amangkurat I Berseteru dengan Kerajaan Banten
Senin, 22 Mei 2023 - 08:33 WIB
Setelah meninggalnya Panembahan Ratu pada tahun 1640, ini adalah cucunya, Panembahan Adiningkusuma, yang terutama dikenal sebagai Panembahan Girilaya.
Panembahan Ratu yang sudah sangat tua itu telah memperingatkan penggantinya supaya tidak turut campur dengan kemungkinan ditaklukkannya Banten oleh Mataram.
Tetapi ketika Panembahan Girilaya menghadap sebagaimana biasanya di Mataram, ia dibuat mabuk oleh patih kerajaan Tumenggung Singaranu. Dalam keadaan mabuk dinyatakannya, ketika dicolok Tumenggung Singaranu, bahwa Banten adalah cabang dari Cirebon, apakah cabang, kalau tidak patah, tidak harus mengikuti batangnya? "Pangeran benar-benar setia!" seru Tumenggung Singaranu dengan gembira.
Keduanya lalu mengirimkan utusan bersama ke Banten: Tumenggung Singaranu mengirimkan mantri-mantrinya Rujitnala, Jawiring, dan Sangyang Panengah, pembesar Cirebon itu mengirimkan Sacadimarta. Konon ketika itu Jawiring mengusulkan supaya Mataram dan Banten setiap tahun saling mengirim perutusan.
Panembahan Ratu yang sudah sangat tua itu telah memperingatkan penggantinya supaya tidak turut campur dengan kemungkinan ditaklukkannya Banten oleh Mataram.
Tetapi ketika Panembahan Girilaya menghadap sebagaimana biasanya di Mataram, ia dibuat mabuk oleh patih kerajaan Tumenggung Singaranu. Dalam keadaan mabuk dinyatakannya, ketika dicolok Tumenggung Singaranu, bahwa Banten adalah cabang dari Cirebon, apakah cabang, kalau tidak patah, tidak harus mengikuti batangnya? "Pangeran benar-benar setia!" seru Tumenggung Singaranu dengan gembira.
Keduanya lalu mengirimkan utusan bersama ke Banten: Tumenggung Singaranu mengirimkan mantri-mantrinya Rujitnala, Jawiring, dan Sangyang Panengah, pembesar Cirebon itu mengirimkan Sacadimarta. Konon ketika itu Jawiring mengusulkan supaya Mataram dan Banten setiap tahun saling mengirim perutusan.
(shf)
tulis komentar anda