Misi Dagang Jatim-Lampung Bukukan Transaksi Rp285 Miliar
Selasa, 09 Mei 2023 - 06:56 WIB
SURABAYA - Misi dagang yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bersama Pemprov Lampung berhasil mencatatkan transaksi hingga Rp285 miliar. Acara misi dagang digelar di di Lampung pada Senin (8/5/2023).
Dari total transaksi tersebut, komoditas yang berhasil ditawarkan ke Lampung antara lain hewan ternak sapi, gula merah tebu, olahan ayam, ekspedisi hasil perikanan, produk tembakau dan SDM Pendidikan Vokasi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, acara ini diikuti sebanyak 127 pelaku usaha dari kedua provinsi. Dia berharap kerjasama perdagangan ini akan terus berjalan meski misi dagang telah berakhir.
"Semoga kerjasama ini akan terus berlanjut dengan kerjasama yang makin produktif. Sehingga, akan sama-sama meningkatkan perdagangan dan pariwisata," katanya.
Baca juga: Data BPS Februari: Pekerja Jawa Timur Didominasi Berpendidikan SD ke Bawah
Menurut Khofifah, misi dagang antara Jatim dengan Lampung memiliki potensi yang sangat strategis. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, nilai pembelian atau bongkar dari Lampung ke Jatim sebesar Rp570,92 miliar.
Sedangkan total nilai penjualan atau muat dari Jatim ke Lampung sebesar Rp20,56 triliun. Sehingga total nilai perdagangan kedua provinsi senilai Rp21,2 triliun. "Jatim berkontribusi 4,63% terhadap total nilai penjualan Lampung dan berkontribusi sebesar 50,48% terhadap total nilai pembelian Lampung," tandas Khofifah.
Selama ini, terang Khofifah, Lampung menyuplai beberapa komoditas utama antara lain tepung tapioca, ikan hidup, padi, kantong dan karung dari plastik, minyak bahan bakar, truk pengangkut barang dan kain tenun dari sutera ke Jatim.
Sebaliknya, Jatim banyak menyuplai komoditas cerutu dan sigaret dari tembakau atau pengganti tembakau, struktur dari besi, baja dan alumunium, barang logam, barang dari semen asves, cabe dan paprika, pupuk, bahan kimia, aneka teh, monitor dan proyektor, mobil dan kendaraan bermotor ke Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaedi menambahkan, kerjasama antara Jatim dengan Lampung tidak hanya bersifat seremonial. Akan tetapi sudah terlihat bahwa keduanya saling membutuhkan dan melengkapi. Dalam hal ini bisa terlihat bagaimana nilai jual perdagangan kedua provinsi cukup menggembirakan. "Saya harapkan pada masa yang akan datang, terus meningkatkan kualitas produk-produk dalam negeri," katanya
Dari total transaksi tersebut, komoditas yang berhasil ditawarkan ke Lampung antara lain hewan ternak sapi, gula merah tebu, olahan ayam, ekspedisi hasil perikanan, produk tembakau dan SDM Pendidikan Vokasi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, acara ini diikuti sebanyak 127 pelaku usaha dari kedua provinsi. Dia berharap kerjasama perdagangan ini akan terus berjalan meski misi dagang telah berakhir.
"Semoga kerjasama ini akan terus berlanjut dengan kerjasama yang makin produktif. Sehingga, akan sama-sama meningkatkan perdagangan dan pariwisata," katanya.
Baca juga: Data BPS Februari: Pekerja Jawa Timur Didominasi Berpendidikan SD ke Bawah
Menurut Khofifah, misi dagang antara Jatim dengan Lampung memiliki potensi yang sangat strategis. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, nilai pembelian atau bongkar dari Lampung ke Jatim sebesar Rp570,92 miliar.
Sedangkan total nilai penjualan atau muat dari Jatim ke Lampung sebesar Rp20,56 triliun. Sehingga total nilai perdagangan kedua provinsi senilai Rp21,2 triliun. "Jatim berkontribusi 4,63% terhadap total nilai penjualan Lampung dan berkontribusi sebesar 50,48% terhadap total nilai pembelian Lampung," tandas Khofifah.
Selama ini, terang Khofifah, Lampung menyuplai beberapa komoditas utama antara lain tepung tapioca, ikan hidup, padi, kantong dan karung dari plastik, minyak bahan bakar, truk pengangkut barang dan kain tenun dari sutera ke Jatim.
Sebaliknya, Jatim banyak menyuplai komoditas cerutu dan sigaret dari tembakau atau pengganti tembakau, struktur dari besi, baja dan alumunium, barang logam, barang dari semen asves, cabe dan paprika, pupuk, bahan kimia, aneka teh, monitor dan proyektor, mobil dan kendaraan bermotor ke Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaedi menambahkan, kerjasama antara Jatim dengan Lampung tidak hanya bersifat seremonial. Akan tetapi sudah terlihat bahwa keduanya saling membutuhkan dan melengkapi. Dalam hal ini bisa terlihat bagaimana nilai jual perdagangan kedua provinsi cukup menggembirakan. "Saya harapkan pada masa yang akan datang, terus meningkatkan kualitas produk-produk dalam negeri," katanya
(msd)
tulis komentar anda