Anak Korban Banjir di Wajo Tetap Semangat Belajar di Pengungsian
Senin, 20 Juli 2020 - 14:47 WIB
WAJO - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Wajo , Sulawesi Selatan, terus meluas. Anak-anak yang jadi korban banjir, terpaksa harus hidup di tenda-tenda pengungsian.
(Baca juga: Terserang Demam Berdarah, Bocah 6 Tahun di Sikka Meregang Nyawa )
Kondisi tersebut, tentunya menjadi persoalan sendiri bagi anak-anak korban banjir untuk mengikuti sekolah daring. Mengingat, banyaknya keterbatasan fasilitas di pengungsian.
Dalam segala keterbatasan, anak-anak korban banjir di Kabupaten Wajo , tetap bersemangat untuk belajar secara daring dari tempat pengungsian.
Bahkan, para orang tua yang juga hidup di tenda pengungsian tersebut, terpaksa harus rela berhutang untuk mendapatkan handphone (HP) dan kuota internat, agar anak-anaknya bisa tetap belajar.
(Baca juga: Banjir Bandang di Wajo Meluas, 50.287 Jiwa Krisis Makanan )
Semangat untuk tetap belajar secara daring ini, salah satunya terlihat di Posko Pengungsian Kelurahan Tempe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo , Senin (20/7/2020).
"Kami kawatir anak-anak akan ketinggalan pelajaran kalau tidak ikut sekolah daring. Makanya rela pinjam uang demi bisa beli HP dan kuota internet," ujar salah satu orang tua murid, Besse Suhaini.
Para orang tua murid tersebut, juga berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo , bisa membantu menyediakan kuota internet di tempat pengungsian, sehingga anak-anak tetap bisa belajar meskipun masih dalam masa pengungsian.
Hingga saat ini banjir yang melanda wilayah Kabupaten Wajo, terus meluas dan ketinggiannya semakin meningkat. Ada 10 kecamatan, dengan 50.287 jiwa yang terdampak banjir. Sebanyak 1.089 jiwa terpaksa mengungsi.
Lihat Juga: Banjir Grobogan Makin Parah, Ratusan Warga Mengungsi ke Pendopo Kabupaten dan Mulai Sakit
(Baca juga: Terserang Demam Berdarah, Bocah 6 Tahun di Sikka Meregang Nyawa )
Kondisi tersebut, tentunya menjadi persoalan sendiri bagi anak-anak korban banjir untuk mengikuti sekolah daring. Mengingat, banyaknya keterbatasan fasilitas di pengungsian.
Dalam segala keterbatasan, anak-anak korban banjir di Kabupaten Wajo , tetap bersemangat untuk belajar secara daring dari tempat pengungsian.
Bahkan, para orang tua yang juga hidup di tenda pengungsian tersebut, terpaksa harus rela berhutang untuk mendapatkan handphone (HP) dan kuota internat, agar anak-anaknya bisa tetap belajar.
(Baca juga: Banjir Bandang di Wajo Meluas, 50.287 Jiwa Krisis Makanan )
Semangat untuk tetap belajar secara daring ini, salah satunya terlihat di Posko Pengungsian Kelurahan Tempe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo , Senin (20/7/2020).
"Kami kawatir anak-anak akan ketinggalan pelajaran kalau tidak ikut sekolah daring. Makanya rela pinjam uang demi bisa beli HP dan kuota internet," ujar salah satu orang tua murid, Besse Suhaini.
Para orang tua murid tersebut, juga berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo , bisa membantu menyediakan kuota internet di tempat pengungsian, sehingga anak-anak tetap bisa belajar meskipun masih dalam masa pengungsian.
Hingga saat ini banjir yang melanda wilayah Kabupaten Wajo, terus meluas dan ketinggiannya semakin meningkat. Ada 10 kecamatan, dengan 50.287 jiwa yang terdampak banjir. Sebanyak 1.089 jiwa terpaksa mengungsi.
Lihat Juga: Banjir Grobogan Makin Parah, Ratusan Warga Mengungsi ke Pendopo Kabupaten dan Mulai Sakit
(eyt)
tulis komentar anda