Babinsa Kreatif, Sulap Limbah Kayu Jadi Karya Bermutu
Minggu, 19 Juli 2020 - 20:24 WIB
"Kalau pakai laser lebih kaku dan hasilnya memang lebih bagus kalau pakai solder. Untuk harga vareatif, paling murah gantungan kunci itu kisaran Rp5.000. Untuk mebeler Rp5 juta ke atas. Tergangtung ukuran dan motifnya," jelas Yusuf.
Tentara berpangkat kopda dua ini menuturkan, ikhawal dirinya menggeluti bisnis sampingan membuat lukisan bakar ini bermula dari rasa iseng. Yusuf yang sejak muda memang memiliki jiwa seni, mencoba membuat lukisan bakar untuk diberikan ke rekannya. Dari itu, kemudian timbul niat untuk memulai bisnis pembuatan lukisan bakar itu.
"Dari situ kemudian saya ada pesanan dari Kalimantan untuk dibuatkan lambang travel. Dia (pemesan) tahunya dari Facebook. Karena awalnya saya posting di Facebook saat memberikan hadiah itu," kata Yusuf.
Selain itu, bisnis pembuatan lukisan bakar ini juga untuk menampung para pemuda sekitar. Empat tahun lalu, banyak pemuda Desa Temuireng, yang nganggur akibat minimnya lapangan pekerjaan. Dari itu, kemudian ia merekrut para pemuda tersebut untuk diajari membuat lukisan bakar.
"Dulu awalnya sama teman-teman Karang Taruna, jadi sebelum mereka mendapatkan pekerjaan, saya tampung di sini. Sekarang ada empat orang pemuda yang membatu saya. Kalau untuk ibu-ibu sekitar 15 orang," kata Yusuf.
Kini bisnis sampingan yang digeluti Yusuf, tak hanya mampu mendulang rupiah. Lantaran produk lukisan bakar buatannya, juga sudah banyak diminati warga. Tak hanya lokal Mojokerto, pesanan dari berbagai daerah pun terus mengalir.
Dia berharap, bisnis handycraf yang digelutinya itu bisa terus berkembang dan menjadi tempat bagi para pemuda desa untuk mengais rejeki.
"Dari Surabaya, Jawa Tengah dan kota-kota lain sudah banyak. Semoga ini bisa terus berkembang, karena usaha ini bisa menjadi tempat para pemuda di sini untuk menyalurkan kreativitasnya," pungkas Yusuf.
Tentara berpangkat kopda dua ini menuturkan, ikhawal dirinya menggeluti bisnis sampingan membuat lukisan bakar ini bermula dari rasa iseng. Yusuf yang sejak muda memang memiliki jiwa seni, mencoba membuat lukisan bakar untuk diberikan ke rekannya. Dari itu, kemudian timbul niat untuk memulai bisnis pembuatan lukisan bakar itu.
"Dari situ kemudian saya ada pesanan dari Kalimantan untuk dibuatkan lambang travel. Dia (pemesan) tahunya dari Facebook. Karena awalnya saya posting di Facebook saat memberikan hadiah itu," kata Yusuf.
Selain itu, bisnis pembuatan lukisan bakar ini juga untuk menampung para pemuda sekitar. Empat tahun lalu, banyak pemuda Desa Temuireng, yang nganggur akibat minimnya lapangan pekerjaan. Dari itu, kemudian ia merekrut para pemuda tersebut untuk diajari membuat lukisan bakar.
"Dulu awalnya sama teman-teman Karang Taruna, jadi sebelum mereka mendapatkan pekerjaan, saya tampung di sini. Sekarang ada empat orang pemuda yang membatu saya. Kalau untuk ibu-ibu sekitar 15 orang," kata Yusuf.
Kini bisnis sampingan yang digeluti Yusuf, tak hanya mampu mendulang rupiah. Lantaran produk lukisan bakar buatannya, juga sudah banyak diminati warga. Tak hanya lokal Mojokerto, pesanan dari berbagai daerah pun terus mengalir.
Dia berharap, bisnis handycraf yang digelutinya itu bisa terus berkembang dan menjadi tempat bagi para pemuda desa untuk mengais rejeki.
"Dari Surabaya, Jawa Tengah dan kota-kota lain sudah banyak. Semoga ini bisa terus berkembang, karena usaha ini bisa menjadi tempat para pemuda di sini untuk menyalurkan kreativitasnya," pungkas Yusuf.
(nth)
Lihat Juga :
tulis komentar anda