Terungkap! Murka dan Pemberontakan Diponegoro Bukan soal Proyek Jalan Kereta Api Melindas Makam Leluhur
Senin, 20 Februari 2023 - 07:05 WIB
Pesanggrahan itu dikonsep sebagaimana sebuah pemerintahan tradisional keraton yang mengambil tempat alam terbuka. Nicolaus Engelhard menuliskan bahwa Diponegoro memiliki kerangka pikir yang mengarah pada pembentukan keraton baru.
Pangeran Bei Joyokusumo bersama Kiai Mojo dan Pangeran Mangkubumi bersepakat mengangkat Pangeran Diponegoro sebagai raja bagi rakyat yang tidak suka terhadap Belanda dan keraton Yogyakarta.
Pangeran Diponegoro mendapat gelar baru Sultan bagi rakyat Jawa yang tertindas. Perang Diponegoro atau Perang Jawa (1825-1830) berakhir dengan ditangkapnya Diponegoro di Magelang.
Pada 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dalam pembuangan di benteng Rotterdam di Makassar.
(nic)
tulis komentar anda