Serangan Mendadak 2 Arah Kerajaan Majapahit dan Pasukan Tartar Mongol ke Daha Kediri

Jum'at, 14 Maret 2025 - 10:00 WIB
loading...
Serangan Mendadak 2...
Candi Penataran menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Kediri. Foto/blitarkab.go.id
A A A
KISAHmengenai serangan mendadak pasukan Tartar dari Mongol Cina dan Majapahit ke Daha Kerajaan Kediri diulas dalam artikel ini. Keduanya menyerang Daha dari dua arah berbeda ke Daha di bawah pimpinan Jayakatwang.

Pararaton mengisahkan Ibu Kota Daha diserang dari utara oleh pаsukan Tatar dan dari timur oleh pasukan Majapahit. Patih Kěbo Mundarang bersama para menteri Daha menghadapi pasukan yang menyerang dari timur.

Pada pertempuran itu, Panglět tewas melawan Sora, Mahişa Rubuh tewas melawan Nambi, sedangkan Kěbo Mundarang tewas melawan Rangga Lawe. Sebelum meninggal, Kěbo Mundarang berwasiat agar putrinya diserahkan kepada Sora sebagai ganjaran atas keberaniannya.



"Rupanya Kěbo Mundarang terkesan pada kehebatan Sora yang pernah mengalahkan dirinya saat pertandingan sudukan dalam perayaan Galungan beberapa waktu sebelumnya," sebagaimana dikutip dari buku "Pararaton : Biografi Para Raja Singhasari - Majapahit", Jumat (14/3/2025).

Kidung Rangga Lawe lebih rinci dalam menceritakan pertempuran di Kota Daha. Dikisahkan bahwa Gajah Pagon, yang dulu terluka dan ditinggalkan di Desa Pandakan, ikut hadir dengan diantar Macan Kuping dan Kancil Bang.



Kemudian ia dikisahkan terjun ke medan perang hingga akhirnya gugur dikeroyok para prajurit Daha. Tokoh Majapahit lainnya yang tewas adalah Bañak Kapuk, yaitu gugur melawan Drawilaka.

Sementara itu, para menteri Daha yang terbunuh antara lain, Jaran Guyang mati lawan Wirot, Kanigara mati lawan Pamandana, Parung Sări mati lawan Medang.

Selanjutnya, Pangělět mati dipanah Nambi, Mahişa Rubuh mati lawan Mahişa Wagal, Děmang Walika mati lawan Dangdi, Rangga Sēmi dan Rangga Wayang mati lawan Jagawastra, Sagara Winotan mati dipenggal Rangga Lawe, Rangga Janur mati lawan Arya Wīrarāja, dan Patih Kěbo Mundarang mati di tangan Lembu Sora.

Berbeda dengan versi di atas, Kidung Harsawijaya mengisahkan Gajah Pagon tidak gugur dalam pertempuran di Daha, melainkan tetap hidup dan memperoleh kedudukan di Kerajaan Majapahit. Tidak hanya itu, pasukan Tumapěl yang dulu dikirim menyerang Malayu di bawah pimpinan Kěbo Anabrang juga telah kembali dan ikut bergabung melawan Daha.

Namun kisah ini berbeda dengan Pararaton dan Kidung Rangga Lawe, yang mengisahkan pasukan tersebut baru tiba di Jawa setelah perang usai.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya...
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi di Indonesia
Kisah Ajudan Pribadi...
Kisah Ajudan Pribadi Tohjaya Raja Singasari Berbalik Lawan Majikan
5 Hal Menarik dari Prabu...
5 Hal Menarik dari Prabu Siliwangi, Mulai dari Asal Usul hingga Mitos Macan Putih
Kolonel Agus Hernoto:...
Kolonel Agus Hernoto: Legenda Kopassus yang Berani Hadang Jenderal LB Moerdani dengan Moncong Senjata
Majapahit Taklukan Kerajaan...
Majapahit Taklukan Kerajaan Thailand Berujung Hubungan Erat Melayu dan Jawa
Pengamanan Istana Singasari...
Pengamanan Istana Singasari Diperketat usai Anusapati Habisi Nyawa Ken Arok
Kisah SBY yang Selamatkan...
Kisah SBY yang Selamatkan Pimpinan Musuh saat Perang di Timor Timur demi Taati Hukum Perang
Kisah Kelantan, Negara...
Kisah Kelantan, Negara Bagian Malaysia yang Masuk Kerajaan Majapahit di Bawah Hayam Wuruk
Kisah Perdebatan 2 Pemuka...
Kisah Perdebatan 2 Pemuka Agama dan Kecerdikan Ken Arok Bunuh Penguasa Tumapel
Rekomendasi
Bersaing di Pasar Otomotif,...
Bersaing di Pasar Otomotif, Ini Cara Jitu BAIC Indonesia Pikat Konsumen
PLN IP Targetkan Penambahan...
PLN IP Targetkan Penambahan Daya Listrik 2.000 MW di 2025
Kunjungi Semarak Festival...
Kunjungi Semarak Festival Ramadan Persembahan Pegadaian di 61 Lokasi Seluruh Indonesia
Berita Terkini
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
1 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
1 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
2 jam yang lalu
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Kalteng Gagas Program Satu Rumah Satu Sarjana
2 jam yang lalu
Infografis
Bacaan Niat Zakat Fitrah...
Bacaan Niat Zakat Fitrah Beserta Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved