Kisah Lolosnya Raden Wijaya dari Kepungan Pasukan Kerajaan Kediri
Jum'at, 20 Januari 2023 - 06:57 WIB
Raden Wijaya, pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit nyaris tewas saat penyerbuan Singasari oleh Kediri. Saat itu Raden Wijaya yang jadi menantu Kartanegara, raja terakhir Singasari berhasil melarikan diri dari penyerbuan Jayakatwang dan Kerajaan Kediri .
Konon kaburnya Raden Wijaya dipenuhi rintangan-rintangan yang tak mudah hingga berhasil melarikan diri ke Sumenep. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam buku "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit" tulisan Slamet Muljana.
Raden Wijaya yang melarikan diri dengan sekitar 600 tentara Singasari kabur ke utara menuju wilayah Pamotan. Kejaran demi kejaran tentara Kediri terus mewarnai pelarian Raden Wijaya dan sisa tentaranya dari Singasari.
Pasukan Singasari ini harus menghadapi tantangan dan ancaman musuh, serta bahaya alam yang hadir. Tercatat para pasukan Raden Wijaya yang lari ke Kembangsri ternyata justru terendus oleh Kediri. Mereka pun terus berlari hingga menyeberangi sungai dengan arus yang deras.
Saat menyeberangi sungai inilah, diketahui banyak pasukan Raden Wijaya yang hanyut dan tewas. Tak sedikit pula yang akhirnya menyerah tertangkap musuh. Tercatat dari puluhan tentara Raden Wijaya, hanya 12 orang saja yang berhasil selamat termasuk Raden Wijaya.
Rombongan pasukan Raden Wijaya ini akhirnya menuju Dusun Kudadu dengan kondisi lapar, letih, dan lesu. Beruntung di desa tersebut, oleh ketua desa sisa pasukan Raden Wijaya disediakan makan dan minum. Ketua desa juga memberikan tempat bersembunyi dari kejaran pasukan Kediri.
Selanjutnya Raden Wijaya bergerak terus ke utara menuju Rembang, untuk kemudian melarikan diri ke Madura. Pengawalan diberikan oleh Ketua Desa Kudadu sampai Rembang, alhasil ini pun menggugah Raden Wijaya dan menggerakkan hatinya untuk membalas kebaikan warga Kudadu.
Baca: Riwayat Ken Arok dan Kutukan Keris Empu Gandring.
Raden Wijaya pun melarikan diri ke Sumenep dan diterima oleh Adipati Arya Wiraraja yang pernah menjadi pejabat di Singasari, sebelum akhirnya disingkirkan oleh Kertanegara.
Konon kaburnya Raden Wijaya dipenuhi rintangan-rintangan yang tak mudah hingga berhasil melarikan diri ke Sumenep. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam buku "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit" tulisan Slamet Muljana.
Raden Wijaya yang melarikan diri dengan sekitar 600 tentara Singasari kabur ke utara menuju wilayah Pamotan. Kejaran demi kejaran tentara Kediri terus mewarnai pelarian Raden Wijaya dan sisa tentaranya dari Singasari.
Pasukan Singasari ini harus menghadapi tantangan dan ancaman musuh, serta bahaya alam yang hadir. Tercatat para pasukan Raden Wijaya yang lari ke Kembangsri ternyata justru terendus oleh Kediri. Mereka pun terus berlari hingga menyeberangi sungai dengan arus yang deras.
Saat menyeberangi sungai inilah, diketahui banyak pasukan Raden Wijaya yang hanyut dan tewas. Tak sedikit pula yang akhirnya menyerah tertangkap musuh. Tercatat dari puluhan tentara Raden Wijaya, hanya 12 orang saja yang berhasil selamat termasuk Raden Wijaya.
Rombongan pasukan Raden Wijaya ini akhirnya menuju Dusun Kudadu dengan kondisi lapar, letih, dan lesu. Beruntung di desa tersebut, oleh ketua desa sisa pasukan Raden Wijaya disediakan makan dan minum. Ketua desa juga memberikan tempat bersembunyi dari kejaran pasukan Kediri.
Selanjutnya Raden Wijaya bergerak terus ke utara menuju Rembang, untuk kemudian melarikan diri ke Madura. Pengawalan diberikan oleh Ketua Desa Kudadu sampai Rembang, alhasil ini pun menggugah Raden Wijaya dan menggerakkan hatinya untuk membalas kebaikan warga Kudadu.
Baca: Riwayat Ken Arok dan Kutukan Keris Empu Gandring.
Raden Wijaya pun melarikan diri ke Sumenep dan diterima oleh Adipati Arya Wiraraja yang pernah menjadi pejabat di Singasari, sebelum akhirnya disingkirkan oleh Kertanegara.
(nag)
tulis komentar anda