TNI AL Siapkan Divisi III Korps Marinir

Selasa, 18 November 2014 - 11:48 WIB
TNI AL Siapkan Divisi...
TNI AL Siapkan Divisi III Korps Marinir
A A A
SURABAYA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr Marsetio menegaskan, bakal terus memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk menyiapkan pembentukan Divisi III Korps Marinir.

”Kami akan terus berupaya memodernisasi alutsista Marinir dengan membangun kekuatan persenjataan sesuai dengan target pemenuhan Minimum Essential Forces (MEF), termasuk mengantisipasi pembentukan Divisi III Marinir,” katanya di Surabaya, kemarin. Dalam sambutan pada peringatan HUT Ke-69 Korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Marsetio menegaskan, Korps Marinir telah memiliki 54 unit tank amfibi BMP-3F pada akhir rencana strategis tahap pertama tahun 2014.

Selain itu, kata KSAL, juga ada penambahan 15 kendaraan pendarat amfibi LVT-7 A1 dan rencana penambahan roket multilaras. ”Modernisasi alutsista Marinir akan terus berlanjut pada renstra tahap 2 (2015-2019),” katanya. Menurut dia, penambahan itu juga mengantisipasi pembentukan Divisi-3 Marinir yang akan dilakukan pada renstra tahap 2 (2015-2019).

Pada akhir renstra 1 telah diresmikan batalion baru, yakni Yonif 10 Mar/SBY di Batam pada 10 November 2014. ”Itu untuk mengembalikan kejayaan Bangsa Indonesia lewat laut sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang di dalamnya perlu peran konstruktif dari jajaran Korps Marinir,” katanya.

Upacara HUT Korps Baret Ungu itu sesuai hari pembentukan sejatinya dilaksanakan pada 15 November, namun dilaksanakan pada 17 November 2014 untuk menyesuaikan dengan agenda acara lain. Upacara bertema ”Bersama Rakyat Membangun Negeri” itu melibatkan 5.054 prajurit Korps Marinir TNI AL.

Secara historis kelahirannya bermula dari berdirinya sebuah Korps Ketentaraan yang diberi nama ”Corps Mariniers” di Pangkalan IV ALRI Tegal pada 15 November 1945, lalu Corps Mariniers ditetapkan menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) pada 9 Oktober 1948, dan KKO AL secara resmi berubah nama menjadi Korps Marinir pada 15 November 1975 berdasarkan Surat Keputusan KSAL Nomor Skep/1831/XI/- 1975.

Selain melaksanakan tugas-tugas tempur, Korps Marinir juga aktif dalam Bakti TNI dan operasi bantu rakyat lainnya. Dalam rangka ikut menjaga ketertiban dunia, Korps Marinir terlibat aktif sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB sejak tahun 1960 hingga sekarang. Selama 69 tahun pengabdian kepada negara dan bangsa, Korps Marinir telah kehilangan 838 prajurit terbaiknya yang gugur, tewas, dan hilang.

Semua itu terukir rapi dalam Prasasti Sakti Jasawira Perkasa. Dalam perayaan HUT Marinir kemarin, berbagai atraksi disajikan. Salah satunya ribuan prajurit Marinir muncul dari lubang tanah sebelum membentuk barisan. Para prajurit keluar dari liang yang memang sudah dipersiapkan bersamaan dengan bunyi ledakan dan kepulan asap tebal yang membumbung tinggi.

Selain itu, para prajurit Korps Marinir lainnya hadir ke tengah lapangan menggunakan payung parasut dari udara dan sebagian lainnya memasuki lapangan dengan berlari dari balik tanggul di tepi lapangan tembak FX Soepramono itu.

Soeprayitno/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1620 seconds (0.1#10.140)