PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Tanjungpinang Capai 99%
loading...

PT Pos Indonesia sukses menyalurkan bansos sembako dan PKH Tahap I-2025 ke 6.961 KPM di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Foto/Dok. SindoNews
A
A
A
TANJUNGPINANG - PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND sukses menyalurkan bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap I-2025 ke 6.961 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Penyaluran bansos sembako dan PKH ini dilaksanakan di 25 outlet Kantorpos di Tanjungpinang. Sebanyak 25 outlet tersebut terdiri atas satu Kantor Cabang (KC) dan 24 Kantor Cabang Pembantu (KCP).
Executive Manager Kantorpos KC Tanjungpinang Ferry Ricardo memastikan proses penyaluran dilakukan dengan baik. Hal tersebut tak lepas dari mekanisme yang dilakukan Kantorpos. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial, pendamping PKH, aparat desa, dan RT/RW.
"Kami terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas Sosial, pendamping PKH, serta aparat desa dan RT/RW. Tujuannya adalah mempercepat proses penyaluran, termasuk menentukan lokasi dan waktu distribusi agar lebih efisien," katanya dalam siarann pers, Sabtu (15/3/2025).
Ada tiga mekanisme yang dilakukan Pos Indonesia dalam menyalurkan bansos ini. Mulai dari penyaluran melalui Kantorpos, komunitas, dan door to door. Mekanisme door to door ini khusus bagi KPM yang mengalami kendala mobilitas, yaitu sedang sakit, lansia, dan disabilitas.
"Kami mengunjungi langsung rumah penerima, terutama bagi lansia, penyandang disabilitas, dan mereka yang sedang sakit. Dalam proses ini, petugas Pos biasanya didampingi oleh pendamping PKH untuk memastikan bantuan diterima dengan tepat," ujarnya.
Kantorpos KC Tanjungpinang bukan tanpa hambatan saat melakukan penyaluran bansos ini. Menurut Ferry, wilayah Tanjungpinang memiliki tantangan tersendiri karena wilayahnya yang terdiri atas beberapa pulau, termasuk Natuna, Anambas, Lingga, dan Pulau Bintan. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa hingga saat ini tingkat keberhasilan penyaluran mencapai 99%.
"Kami harus menggunakan berbagai moda transportasi seperti speedboat dan pompong untuk mencapai lokasi. Terkadang, cuaca menjadi kendala sehingga perjalanan bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan harus menginap," jelasnya.
Kelancaran dalam menyalurkan bansos sembako dan PKH ini juga tak lepas dari semangat yang ditunjukkan para juru bayar Kantorpos. Mereka selalu menjalani tugasnya dengan baik, terutama dalam melakukan verifikasi data para KPM agar bantuan bisa sampai tepat sasaran.
"Saat di lokasi, kami memverifikasi identitas penerima dengan data yang kami miliki, termasuk NIK, nama, alamat, dan jumlah bantuan yang diterima," kata juru bayar Kantorpos KC Tanjungpinang, Fariza Riza.
Dalam sehari, Fariza mampu menyalurkan bantuan kepada sekitar 30-50 penerima, bergantung kondisi di lapangan. "Kadang cuaca kurang mendukung, atau penerima tidak berada di tempat sehingga kami harus mencari alamat terbaru mereka," katanya.
Selain juru bayar, peran pendamping PKH juga menjadi faktor dan kunci penting bagi Pos Indonesia dalam melakukan penyaluran bansos ini. Mereka kerap berkoordinasi baik dengan pendamping PKH. Hal tersebut diakui Fitriana Lutfi, pendamping PKH di Kecamatan Bukit Bestari.
Lutfi turut memastikan bahwa setiap KPM menerima bantuan sesuai haknya. “Kami bertugas untuk mengawal proses penyaluran, baik melalui bank maupun melalui Pos Indonesia. Kami juga terus menjalin komunikasi dengan Kantorpos untuk menyelesaikan kendala yang muncul di lapangan," ujarnya.
Executive Manager Kantorpos KC Tanjungpinang Ferry Ricardo memastikan proses penyaluran dilakukan dengan baik. Hal tersebut tak lepas dari mekanisme yang dilakukan Kantorpos. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial, pendamping PKH, aparat desa, dan RT/RW.
"Kami terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas Sosial, pendamping PKH, serta aparat desa dan RT/RW. Tujuannya adalah mempercepat proses penyaluran, termasuk menentukan lokasi dan waktu distribusi agar lebih efisien," katanya dalam siarann pers, Sabtu (15/3/2025).
Ada tiga mekanisme yang dilakukan Pos Indonesia dalam menyalurkan bansos ini. Mulai dari penyaluran melalui Kantorpos, komunitas, dan door to door. Mekanisme door to door ini khusus bagi KPM yang mengalami kendala mobilitas, yaitu sedang sakit, lansia, dan disabilitas.
"Kami mengunjungi langsung rumah penerima, terutama bagi lansia, penyandang disabilitas, dan mereka yang sedang sakit. Dalam proses ini, petugas Pos biasanya didampingi oleh pendamping PKH untuk memastikan bantuan diterima dengan tepat," ujarnya.
Kantorpos KC Tanjungpinang bukan tanpa hambatan saat melakukan penyaluran bansos ini. Menurut Ferry, wilayah Tanjungpinang memiliki tantangan tersendiri karena wilayahnya yang terdiri atas beberapa pulau, termasuk Natuna, Anambas, Lingga, dan Pulau Bintan. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa hingga saat ini tingkat keberhasilan penyaluran mencapai 99%.
"Kami harus menggunakan berbagai moda transportasi seperti speedboat dan pompong untuk mencapai lokasi. Terkadang, cuaca menjadi kendala sehingga perjalanan bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan harus menginap," jelasnya.
Kelancaran dalam menyalurkan bansos sembako dan PKH ini juga tak lepas dari semangat yang ditunjukkan para juru bayar Kantorpos. Mereka selalu menjalani tugasnya dengan baik, terutama dalam melakukan verifikasi data para KPM agar bantuan bisa sampai tepat sasaran.
"Saat di lokasi, kami memverifikasi identitas penerima dengan data yang kami miliki, termasuk NIK, nama, alamat, dan jumlah bantuan yang diterima," kata juru bayar Kantorpos KC Tanjungpinang, Fariza Riza.
Dalam sehari, Fariza mampu menyalurkan bantuan kepada sekitar 30-50 penerima, bergantung kondisi di lapangan. "Kadang cuaca kurang mendukung, atau penerima tidak berada di tempat sehingga kami harus mencari alamat terbaru mereka," katanya.
Selain juru bayar, peran pendamping PKH juga menjadi faktor dan kunci penting bagi Pos Indonesia dalam melakukan penyaluran bansos ini. Mereka kerap berkoordinasi baik dengan pendamping PKH. Hal tersebut diakui Fitriana Lutfi, pendamping PKH di Kecamatan Bukit Bestari.
Lutfi turut memastikan bahwa setiap KPM menerima bantuan sesuai haknya. “Kami bertugas untuk mengawal proses penyaluran, baik melalui bank maupun melalui Pos Indonesia. Kami juga terus menjalin komunikasi dengan Kantorpos untuk menyelesaikan kendala yang muncul di lapangan," ujarnya.
(poe)
Lihat Juga :