Media Wariskan Sejarah

Minggu, 02 November 2014 - 15:25 WIB
Media Wariskan Sejarah
Media Wariskan Sejarah
A A A
SURABAYA - Rangkaian peringatan Hari Pahlawan mulai digelar. Kemarin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung turun tangan menyampaikan materi Sekolah Kebangsaan di Gedung Nasional Indonesia (GNI).

Ratusan siswa dan mahasiswa se Surabaya menjadi peserta, mewakili lembaga pendidikannya. Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini bertajuk “Pahlawanku Idolaku”. Ini merupakan awal rangkaian Hari Pahlawan. Sebelum menyimak materi Sekolah Kebangsaan yang juga menghadirkan para veteran pejuang, para siswa mengikuti kegiatan Heroic Track. Sejumlah tempat bersejarah menjadi jujugan. Ada Hotel Majapahit yang dulunya bernama Hotel Oranje dan tempat lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Wiwiek Widayati mengatakan bahwa sekolah luar kelas ini awal rangkaian kegiatan peringatan mengenang peristiwa Pertempuran 10 November 1945. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak siswa Surabaya untuk bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk merebut kemerdekaan. Juga mengetahui tempat-tempat bersejarah di Surabaya yang menjadi saksi bisu pertempuran kala itu,” kata Wiwiek.

Sedangkan, Wali Kota Tri Rismaharini mengingatkan siswa sebagai generasi penerus bangsa hendaknya dipelihara dengan berbagai kegiatan positif. “Kalian semua jangan sampai terjerumus dengan halhal yang negatif karena akan membuat para pahlawan bersedih. Mari hargai jasa-jasa pahlawan yang telah mendahului kita dengan memajukan bangsa ini,” ungkap Risma pada para siswa dan mahasiswa.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengingatkan bahwa kota yang dipimpinnya memiliki nilai perjuangan yang luar biasa. “Anak Surabaya harus mewarisi semangat juang tersebut. Sebagai siswa, tugasnya adalah belajar, karena kunci menjadi orang yang sukses yakni selalu belajar, tidak pernah merasa puas diri atas prestasi yang diperoleh,” ucap mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) ini.

Rencana pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN juga disinggung Risma. Dia berpesan supaya siswa Surabaya menyiapkan diri, tidak boleh banyak bicara dan harus banyak belajar dan bekerja.

“Belajar tidak harus di sekolah. Ilmu bisa didapat dari mana pun, asalkan positif. Jangan jadikan alasan kalian berasal dari keluarga tidak mampu karena semua orang memiliki hak untuk berhasil, asal kalian ada kemauan untuk mencapai itu,” tuturnya. Salah seorang siswa SMPN 36 Surabaya yang hadir, Syadam Hermawan, mengaku senang mengikuti Sekolah Kebangsaan. “Seru, saya sangat terinspirasi apa yang sudah disampaikan Ibu Wali Kota,” akunya.

Soeprayitno
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5303 seconds (0.1#10.140)