Sekolah dipakai pengungsi, siswa SMPN 1 Ngoro belajar di musala
A
A
A
Sindonews.com - Karena ruang kelasnya dipakai pengungsi letusan Gunung Kelud, ratusan siswa SMPN 1 Ngoro, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terpaksa ganti diungsikan kegiatan belajarnya.
Sebagian siswa terpaksa belajar tanpa meja dan kursi di ruang musala. Sementara ratusan siswa lainnya, dipindahkan belajar di ruang laboratorium, ruang perpustakaan, dan ruang-ruang yang lain.
Meski harus belajar dengan cara duduk di lantai, namun para siswa ini tetap bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
Tak hanya di musala, sebagian siswa yang lain terpaksa juga harus belajar di sejumlah ruang laboratorium dan ruang perpustakaan. Karena jumlah meja dan kursi di ruangan ini terbatas, sebagian siswa terpaksa duduk di lantai.
Drs Santoso, Kepala SMPN 1 Ngoro menjelaskan, ada lima ruang kelas yang dipinjamkan pihak sekolah untuk dipakai tempat tinggal sementara bagi para pengungsi.
Pihak sekolah mengaku prihatin dengan nasib para pengungsi yang sejak hari Kamis 13 Februari 2014 malam kebingungan mencari tempat berlindung di Kabupaten Jombang.
Mereka lari dari kampung halamannya di Kediri dan Malang, pasca letusan Gunung Kelud. Mereka banyak yang mondar-mandir dan berceceran di tepi-tepi jalan Kecamatan Ngoro.
Pihak SMPN 1 Ngoro mempersilahkan para pengsungsi ini terus tinggal di sekolah sampai kampung halaman mereka benar-benar aman. Meski tidak belajar di ruang kelas sebagaimana mestinya, Santoso menjamin para siswanya akan tetap bisa belajar maksimal.
Sebagian siswa terpaksa belajar tanpa meja dan kursi di ruang musala. Sementara ratusan siswa lainnya, dipindahkan belajar di ruang laboratorium, ruang perpustakaan, dan ruang-ruang yang lain.
Meski harus belajar dengan cara duduk di lantai, namun para siswa ini tetap bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
Tak hanya di musala, sebagian siswa yang lain terpaksa juga harus belajar di sejumlah ruang laboratorium dan ruang perpustakaan. Karena jumlah meja dan kursi di ruangan ini terbatas, sebagian siswa terpaksa duduk di lantai.
Drs Santoso, Kepala SMPN 1 Ngoro menjelaskan, ada lima ruang kelas yang dipinjamkan pihak sekolah untuk dipakai tempat tinggal sementara bagi para pengungsi.
Pihak sekolah mengaku prihatin dengan nasib para pengungsi yang sejak hari Kamis 13 Februari 2014 malam kebingungan mencari tempat berlindung di Kabupaten Jombang.
Mereka lari dari kampung halamannya di Kediri dan Malang, pasca letusan Gunung Kelud. Mereka banyak yang mondar-mandir dan berceceran di tepi-tepi jalan Kecamatan Ngoro.
Pihak SMPN 1 Ngoro mempersilahkan para pengsungsi ini terus tinggal di sekolah sampai kampung halaman mereka benar-benar aman. Meski tidak belajar di ruang kelas sebagaimana mestinya, Santoso menjamin para siswanya akan tetap bisa belajar maksimal.
(san)