7 Peninggalan Kerajaan Kediri, Nomor 3 Candi Mistis di Gunung Kelud
loading...
A
A
A
KEDIRI - Ada banyak peninggalan Kerajaan Kediri yang cukup terkenal. Jenisnya pun beragam dari candi hingga prasasti. Kerajaan Kediri dulunya pernah eksis di Indonesia.
Kerajaan bercorak Hindu ini diperkirakan muncul sekitar abad ke-11. Pada perkembangannya, Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaan di era Raja Jayabaya.
Selama berkuasa periode 1135-1157 M, ia membawa banyak kemajuan bagi kerajaan, termasuk memperluas wilayahnya. Sebagaimana kerajaan-kerajaan lain yang pernah muncul di Nusantara, Kerajaan Kediri juga memiliki banyak peninggalan bersejarah.
Berikut beberapa di antaranya yang bisa disimak.
1. Prasasti Sirah Keting
Prasasti Sirah Keting ditemukan di wilayah Ponorogo, Jawa Timur. Melihat riwayatnya, peninggalan ini diduga telah dibangun sekitar 1204 Masehi.
Berkaitan dengan isinya, salah satu informasi yang diperoleh dari Prasasti Sirah Keting adalah kisah Sri Jayawarsa ketika memberikan hadiah tanah kepada rakyatnya. Kemudian, ada juga pengakuan Sri Jayawarsa yang mengaku sebagai cucu Dharmawangsa Teguh.
2. Kitab Smaradahana
Kitab Smaradahana ditulis oleh Mpu Darmaja yang namanya cukup terkenal. Isinya mengisahkan sepasang suami istri yang mencoba menggoda Dewa Syiwa saat sedang bertapa.
Pada akibatnya, pasangan yang bernama Smara dan Rati itu akhirnya terkena kutukan dan mati terbakar. Namun, konon mereka dihidupkan kembali dan berubah sebagai Kameswara (Raja Kediri) dan permaisurinya.
Kerajaan bercorak Hindu ini diperkirakan muncul sekitar abad ke-11. Pada perkembangannya, Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaan di era Raja Jayabaya.
Selama berkuasa periode 1135-1157 M, ia membawa banyak kemajuan bagi kerajaan, termasuk memperluas wilayahnya. Sebagaimana kerajaan-kerajaan lain yang pernah muncul di Nusantara, Kerajaan Kediri juga memiliki banyak peninggalan bersejarah.
Berikut beberapa di antaranya yang bisa disimak.
Peninggalan Kerajaan Kediri
1. Prasasti Sirah Keting
Prasasti Sirah Keting ditemukan di wilayah Ponorogo, Jawa Timur. Melihat riwayatnya, peninggalan ini diduga telah dibangun sekitar 1204 Masehi.
Berkaitan dengan isinya, salah satu informasi yang diperoleh dari Prasasti Sirah Keting adalah kisah Sri Jayawarsa ketika memberikan hadiah tanah kepada rakyatnya. Kemudian, ada juga pengakuan Sri Jayawarsa yang mengaku sebagai cucu Dharmawangsa Teguh.
2. Kitab Smaradahana
Kitab Smaradahana ditulis oleh Mpu Darmaja yang namanya cukup terkenal. Isinya mengisahkan sepasang suami istri yang mencoba menggoda Dewa Syiwa saat sedang bertapa.
Pada akibatnya, pasangan yang bernama Smara dan Rati itu akhirnya terkena kutukan dan mati terbakar. Namun, konon mereka dihidupkan kembali dan berubah sebagai Kameswara (Raja Kediri) dan permaisurinya.