Diam-diam Kejati periksa Putri Gubernur Malut

Jum'at, 23 Agustus 2013 - 22:00 WIB
Diam-diam Kejati periksa...
Diam-diam Kejati periksa Putri Gubernur Malut
A A A
Sindonews.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara (Malut) ternyata diam-diam melakukan pemeriksaan terhadap putri Gubernur Malut, Vaya Amelia Armaiyn.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Vaya Amelia, diperiksa terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dana harmonisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Provinsi Malut Tahun Anggaran 2010 senilai Rp2,2 miliar.

Meski begitu, Vaya tak mau berkomentar terkait pemeriksaan yang dilakukan terhadap dirinya. Namun, ia mengakui jika telah diperiksa Kejati Malut.

“Saya no coment. Kalau memenuhi panggilan sudah. Saya sudah hadir saat dipanggil Kejaksaan. Dan saya hadir saat semua lagi sibuk membincangkan kasus-kasus lain. Saya sudah datang hanya saudara-saudara yang tidak tahu kan,” ujar Vaya Armaiyn, saat dikonfirmasi wartawan, di Gedung Sekretariat DPRD Malut, Jumat (23/08/2013).

Vaya Amelia Armayin menambahkan, jika pemeriksaan terkait dirinya tersebut telah disampaikan melalui Kejati Malut.

“Kalau Kejaksaan tidak memberitahu, sedangkan media sudah memberitahukan saya akan dipanggil dan sudah dilayangkan surat panggilan,” sebutnya.

Dijelaskannya, pemanggilan tersebut beralangsung sebanyak dua kali. Pada panggilan pertama, Vaya mengaku tidak hadir karena sedang tugas ke luar daerah.

“Saya dua kali dipanggil. Panggilan pertama saya tidak hadir karena memang ada tugas luar dan itu sudah saya laporkan ke Kejaksaan. Barulah pada panggilan kedua saya hadiri,” akunya.

Namun, Vaya enggan memberikan keterangannya saat ditanyakan berapa pertanyaan yang dilontarkan penyidik Kejaksaan Malut. Juga pertanyaan apa saja yang ditanyakan, Vaya mengaku sudah lupa.

“Saya tidak ingat. Intinya hanya terkait dengan tupoksi saya sebagai kepala Bappeda Malut. Itu saja karena hal-hal yang menyangkut di luar itu bukan tugas saya,” jelasnya.

“Saya meminta kepada media supaya bisa mengkroscek. Jangan buat berita yang membodohi masyarakat. Atau merugikan salah satu pihak. Karena selama ini begitu. Nama saya kan sudah hancur karena selalu diberitakan di koran bilang saya tidak pernah hadir saat dipanggil karena anaknya gubernur. Saya ini warga negara yang juga patuh terhadap hukum. Saya tidak tahu saudara-saudara dapat berita dari mana terus tulis begitu,” sambungnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)