Kasus Ijazah Palsu Cawali Samanhudi Dinilai Usang
A
A
A
BLITAR - PDI Perjuangan menegaskan kasus ijazah palsu yang dituduhkan kepada Calon Wali Kota Blitar Petahana Muh Samanhudi Anwar sebagai isu usang.
Ketua Fraksi PDI P DPRD Kota Blitar Said Novendi mengatakan, isu ijazah palsu pernah mencuat pada pencalonan wali kota periode sebelumnya (2010-2015).
Ada sejumlah pihak yang membawa permasalahan itu ke ranah hukum. Namun semua itu, kata Said yang juga tim sukses pasangan cawali cawawali Muh Samanhudi Anwar-Santoso (SAMSON) sudah clear, tidak terbukti dan dinyatakan selesai.
"Ijazah palsu isu lama yang sudah selesai," ujarnya kepada wartawan, Jumat (7/8/2015).
Samanhudi Anwar menggunakan ijazah kejar paket C untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Wali Kota Blitar. Samanhudi Anwar adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar. Samanhudi kembali maju dengan menggandeng mantan Sekda Kota Blitar Santoso.
Pasangan berakronim SAMSON ini diusung koalisi PDI P, Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, Partai Hanura dan Partai Gerindra. Pasangan SAMSON mendapat lawan pasangan Muhsin-Dwi Sumardianto (MAHDI) dari jalur perorangan (independen).
Pasangan MAHDI yang berhasil mengumpulkan dukungan 16.399 suara diduga kuat hanya sebagai calon boneka. "Sandiwara" politik ini untuk menyiasati terjadinya calon tunggal yang bisa mengancam penundaan pilkada 2017.
Dalam perjalanan tahapan pilkada isu ijazah palsu Cawali Samanhudi kembali mencuat. Informasinya juga menjadi temuan Bawaslu Propinsi Jawa Timur.
Ijazah paket C Samanhudi diduga fiktif. Menurut Said partainya tidak akan mengambil reaksi apapun. PDI P akan memilih pasif. Sebab semuanya, kata dia memang sudah selesai.
"Kita biarkan saja. Tidak akan mengambil langkah apapun. Sebab memang kasus lima tahun lalu yang sudah selesai,"tegasnya.
Said meyakini isu ijazah palsu tidak akan mempengaruhi pencalonan Samanhudi. Ia tetap optimis pasangan SAMSON akan keluar sebagai pemenang dalam pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.
Ketua KPU Kota Blitar Setyo Budiono memastikan pilkada di Kota Blitar akan diikuti dua pasangan calon. Karenanya Kota Blitar dipastikan menjadi peserta pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.
"Dipastikan ada dua pasangan calon pada pilkada 9 Desember 2015 mendatang di Kota Blitar," ujarnya.
Ketua Fraksi PDI P DPRD Kota Blitar Said Novendi mengatakan, isu ijazah palsu pernah mencuat pada pencalonan wali kota periode sebelumnya (2010-2015).
Ada sejumlah pihak yang membawa permasalahan itu ke ranah hukum. Namun semua itu, kata Said yang juga tim sukses pasangan cawali cawawali Muh Samanhudi Anwar-Santoso (SAMSON) sudah clear, tidak terbukti dan dinyatakan selesai.
"Ijazah palsu isu lama yang sudah selesai," ujarnya kepada wartawan, Jumat (7/8/2015).
Samanhudi Anwar menggunakan ijazah kejar paket C untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Wali Kota Blitar. Samanhudi Anwar adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar. Samanhudi kembali maju dengan menggandeng mantan Sekda Kota Blitar Santoso.
Pasangan berakronim SAMSON ini diusung koalisi PDI P, Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, Partai Hanura dan Partai Gerindra. Pasangan SAMSON mendapat lawan pasangan Muhsin-Dwi Sumardianto (MAHDI) dari jalur perorangan (independen).
Pasangan MAHDI yang berhasil mengumpulkan dukungan 16.399 suara diduga kuat hanya sebagai calon boneka. "Sandiwara" politik ini untuk menyiasati terjadinya calon tunggal yang bisa mengancam penundaan pilkada 2017.
Dalam perjalanan tahapan pilkada isu ijazah palsu Cawali Samanhudi kembali mencuat. Informasinya juga menjadi temuan Bawaslu Propinsi Jawa Timur.
Ijazah paket C Samanhudi diduga fiktif. Menurut Said partainya tidak akan mengambil reaksi apapun. PDI P akan memilih pasif. Sebab semuanya, kata dia memang sudah selesai.
"Kita biarkan saja. Tidak akan mengambil langkah apapun. Sebab memang kasus lima tahun lalu yang sudah selesai,"tegasnya.
Said meyakini isu ijazah palsu tidak akan mempengaruhi pencalonan Samanhudi. Ia tetap optimis pasangan SAMSON akan keluar sebagai pemenang dalam pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.
Ketua KPU Kota Blitar Setyo Budiono memastikan pilkada di Kota Blitar akan diikuti dua pasangan calon. Karenanya Kota Blitar dipastikan menjadi peserta pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.
"Dipastikan ada dua pasangan calon pada pilkada 9 Desember 2015 mendatang di Kota Blitar," ujarnya.
(san)