Heboh Video Call Syur Mirip Wajah Anggota DPRD Tarakan
loading...
A
A
A
TARAKAN - Potongan gambar adegan syur melalui video call sex (VCS) menghebohkan jagad maya di Kalimantan Utara. Pemeran video tersebut disebut-sebut mirip dengan salah satu anggota DPRD Kota Tarakan, berinisial MM.
Atas kejadian tersebut, MM melaporkan ke Polres Tarakan kasus pencemaran nama baik dan pemerasan. Kini, video tersebut tengah diselidiki aparat berwajib.
Tersebarnya gambar ini berawal dari unggahan di akun @GEBBYFEBRIANTY wajahnya mirip dengan MM yang merupakan anggota komisi II. MM membantah dan menyebut viideo berdurasi satu menit itu hanya editan.
Baca juga: Anak Kandung dan Menantu Gugat Orang Tua Gara-gara Utang
"Sejak tahun 2020 hingga awal Januari 2023 sudah ada sepuluh kali nada ancaman dan pemerasan baik berupa uang sebesar tiga juta rupiah," katanya, Kamis (19/1/2023).
Kasat Reskrim Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi mengatakan, laporan sudah masuk. Pihaknya masih terkendala bukti komunikasi dan cjat pelaku dengan korban karena sudah diblokir dan dihapus.
"Namun demikian, kami terus mendalami kasus ini untuk mencari jejak digital yang korban adukan. Langkah ini kami tempuh agar bisa menentukan tindakan hukum apa untuk pelaku," terangnya.
Atas kejadian tersebut, MM melaporkan ke Polres Tarakan kasus pencemaran nama baik dan pemerasan. Kini, video tersebut tengah diselidiki aparat berwajib.
Tersebarnya gambar ini berawal dari unggahan di akun @GEBBYFEBRIANTY wajahnya mirip dengan MM yang merupakan anggota komisi II. MM membantah dan menyebut viideo berdurasi satu menit itu hanya editan.
Baca juga: Anak Kandung dan Menantu Gugat Orang Tua Gara-gara Utang
"Sejak tahun 2020 hingga awal Januari 2023 sudah ada sepuluh kali nada ancaman dan pemerasan baik berupa uang sebesar tiga juta rupiah," katanya, Kamis (19/1/2023).
Kasat Reskrim Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi mengatakan, laporan sudah masuk. Pihaknya masih terkendala bukti komunikasi dan cjat pelaku dengan korban karena sudah diblokir dan dihapus.
"Namun demikian, kami terus mendalami kasus ini untuk mencari jejak digital yang korban adukan. Langkah ini kami tempuh agar bisa menentukan tindakan hukum apa untuk pelaku," terangnya.
(msd)