Ancam Warga dengan Samurai, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi
loading...
A
A
A
NUNUKAN - Seorang pemuda di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tidak berkutik saat digelandang polisi setempat. Dia ditangkap lantaran mengancam warga dengan samurai . Aksinya tersebut sempat terekam kamera CCTV.
Kapolsek Sebatik Timur, Iptu Randhya Sakthika mengatakan, aksi pemuda berinisial K (22) mengacungkan samurai terkait persoalan hutang piutang.
"Namun karena mengancam keselamatan warga, pelaku ditangkap," ungkap Iptu Randhya, Selasa (10/1/2023).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengancam seorang warga atau korban persoalan hutang piutang. Pelaku ditagih hutang pembelian rokok oleh pemilik toko.
"Dari hasil interogasi ternyata pemilik hutang adalah rekan pelaku berinisial M sebesar Rp350 ribu. Namun karena perbuatan mengancam keselamatan orang lain dan menggunakan atau membawa senjata tajam, pelaku tetap diproses hukum," bebernya. Baca juga:
Polisi juga mengamankan barang bukti satu buah samurai dengan panjang satu meter. Atas perbuatannya, pelaku terancam dikenakan Pasal 335 ayat (1) KUHP Jo Pasal 2 ayat (1) UU Drurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Kapolsek Sebatik Timur, Iptu Randhya Sakthika mengatakan, aksi pemuda berinisial K (22) mengacungkan samurai terkait persoalan hutang piutang.
"Namun karena mengancam keselamatan warga, pelaku ditangkap," ungkap Iptu Randhya, Selasa (10/1/2023).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengancam seorang warga atau korban persoalan hutang piutang. Pelaku ditagih hutang pembelian rokok oleh pemilik toko.
"Dari hasil interogasi ternyata pemilik hutang adalah rekan pelaku berinisial M sebesar Rp350 ribu. Namun karena perbuatan mengancam keselamatan orang lain dan menggunakan atau membawa senjata tajam, pelaku tetap diproses hukum," bebernya. Baca juga:
Polisi juga mengamankan barang bukti satu buah samurai dengan panjang satu meter. Atas perbuatannya, pelaku terancam dikenakan Pasal 335 ayat (1) KUHP Jo Pasal 2 ayat (1) UU Drurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
(don)