Modus Sakit Sipilis, Pasien Rampok Bidan di Dumai
loading...
A
A
A
DUMAI - Seorang bidan di Kota Dumai, Riau, Siti Aisyah (34) menjadi korban perampokan pasiennya. Kepada sang bidan, pelaku pura-pura berobat karena menderita penyakit sipilis.
Dalam aksinya pelaku mengambil harta benda korban. Pelaku mengancam korban dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam .
“Saat ini korban sudah melaporkan kejadian kepada kami dan langsung kami buru pelakunya,” kata Kasat Reskirm Polres Dumai AKP Primadona, Jumat (19/7/2024).
Dalam aksinya, pelaku menghubungi nomor praktik pengobatan korban. Pelaku bertanya apakah Siti bisa mengobatinya dan datangnya ke rumah di Jalan Gunung Slamet, Bumi Ayu, Dumai.
Korban menyanggupinya dan mendatangu rumah pelaku perampokan. “Kepada korban pelaku mengaku punya penyakit sipilis (raja singa). Pelakunya datang ke praktik Siti Aisyah,” imbuhnya.
Tidak berapa lama setelah melakukan pengobatan, korban tiba-tiba bidan dibekap dari belakang oleh pelaku lain. Korban diancam pakai senjata api dan parang agar tidak melawan.
Korban meminta harta benda korban berupa perhiasan dan uang tunai yang dibawanya. “Total ke kerugian puluhan juta. Korban tidak melakukan perlawanan karena diancam pakai senjata api dan parang,” tukasnya.
Dalam aksinya pelaku mengambil harta benda korban. Pelaku mengancam korban dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam .
“Saat ini korban sudah melaporkan kejadian kepada kami dan langsung kami buru pelakunya,” kata Kasat Reskirm Polres Dumai AKP Primadona, Jumat (19/7/2024).
Dalam aksinya, pelaku menghubungi nomor praktik pengobatan korban. Pelaku bertanya apakah Siti bisa mengobatinya dan datangnya ke rumah di Jalan Gunung Slamet, Bumi Ayu, Dumai.
Korban menyanggupinya dan mendatangu rumah pelaku perampokan. “Kepada korban pelaku mengaku punya penyakit sipilis (raja singa). Pelakunya datang ke praktik Siti Aisyah,” imbuhnya.
Tidak berapa lama setelah melakukan pengobatan, korban tiba-tiba bidan dibekap dari belakang oleh pelaku lain. Korban diancam pakai senjata api dan parang agar tidak melawan.
Korban meminta harta benda korban berupa perhiasan dan uang tunai yang dibawanya. “Total ke kerugian puluhan juta. Korban tidak melakukan perlawanan karena diancam pakai senjata api dan parang,” tukasnya.
(wib)