Tsunami Dahsyat Porak-porandakan Ambon saat Laut Banda Berguncang 349 Tahun Silam

Selasa, 10 Januari 2023 - 04:41 WIB
loading...
A A A
Lokasi gempa disebutkan, berada di kordinat 4,199 Lintang Selatan (LS), dan 128.233 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 20 Km dengan magnitudo 7,3. Dampak gempa dan tsunami Ambon tahun 1950 dimuat di beberapa surat kabar nasional.

Di mana disebutkan dalam sejumlah pemberitaan, ada dua kota di Ambon yang porak poranda akibat gempa dan tsunami. Gempa disertai gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter, menyapu pesisir pantai hingga sejauh 200 meter.

Budi Assaudi dalam tulisannya menyebutkan, sejumlah saksi hidup bencana gempa dan tsunami yang menerjang Abon, pada 8 Oktober 1950, yang diwawancara pada medio Agustus 2015, menyebutkan saat itu gempa bumi terjadi sebanyak tiga kali yang disertai tiga kali suara gemuruh, dan tiga gelombang tsunami.

Tsunami Dahsyat Porak-porandakan Ambon saat Laut Banda Berguncang 349 Tahun Silam

Peringatan dini tsunami berakhir. Foto/BMKG

Tiga desa yang terdampak gempa dahsyat dan tsunami pada 8 Oktober 1950 adalah Hutumuri, Hative Kecil, dan Galala. Gempa dan tsunami dahsyat, tercatat juga pernah terjadi pada tahun 1629 di Pulau Seram.

Dalam tulisan tersebut, Budi Assaudi juga menyebutkan, Laut Banda dan pulau-pulau di sekitarnya, khususnya Provinsi Maluku, merupakan wilayah yang berada di pertemuan tiga lempeng bumi. Yakni lempeng Eurasia, Pasifik dan Australia.

"Pertemuan lempeng-lempeng tersebut, menyebabkan intensitas kejadian gempa sangat aktif dan sangat rawan. Ahli gempa bumi dan tsunami di dalam dan luar negeri, telah melakukan berbagai penelitian gempa bumi dan tsunami di Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Maluku Utara," tulis Budi Assaudi.

BMKG, bersama Universitas Hasanuddin, juga telah melakukan penelitian sumber gempa bumi Maluku, atas dasar catatan sejarah gempa bumi dan tsunami, kondisi geoteknologi dangeografis kepulauan di Maluku.

Pulau Seram dan sekitarnya teridentifikasi memiliki pergerakan aktif sesar strike-slip sebagai akibat dari "Banda Opening" secara ekstensional. Saat ini lempeng di wilayah tersebut sudah mencapai "Weber Deep". di mana jejak mundur ekstensionalnya berpotensi menghasilkan strike-slip.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.7071 seconds (0.1#10.140)