Tanda-tanda Kemunculan Sabda Palon dan Matapetaka di Tanah Jawa
loading...
A
A
A
"Apakah paduka lupa akan arti nama hamba, Sabda Palon? Sabda artinya ucapan, Palon artinya ketetapan. Naya artinya wajah, Genggong artinya langgeng tak berubah. Jadi ucapan hamba ini adalah ketetapan," tambahnya lagi.
Lebih jauh, Sabda Palon mengaku malu kepada bumi dan langit karena tidak bisa menjaga Prabu Brawijaya.
Sebelum berpisah untuk selamanya, Sabda Palon mengucapkan bahwa bangsa Jawa akan bangkit setelah 500 tahun dengan agamanya yang lama. Pada saat itu, Jawa akan kembali makmur dan tenteram seperti di awal.
Namun, jika ada manusia Jawa yang menolaknya, maka akan dihancurkan menjadi makanan setan. Tanda-tanda terjadinya ramalan itu adalah Gunung Merapi meletus dan laharnya mengalir ke Barat Daya, serta berbau tidak sedap.
"Kelak Merapi akan bergelegar. Itu sudah menjadi takdir Hyang Widi bahwa segalanya harus bergantian," jelasnya.
Dia juga mengatakan, ada waktu yang paling sengsara di Tanah Jawa, yaitu terjadi pada tahun Lawon Sapta Ngesthi Aji. Ibarat orang yang menyeberang sungai sudah di tengah-tengah, tiba-tiba sungainya langsung banjir besar.
Pada masa itu, akan banyak korban jiwa. Bahaya itu akan tersebar di seluruh Tanah Jawa dan tidak bisa dihindari.
Lebih jauh, Sabda Palon mengaku malu kepada bumi dan langit karena tidak bisa menjaga Prabu Brawijaya.
Sebelum berpisah untuk selamanya, Sabda Palon mengucapkan bahwa bangsa Jawa akan bangkit setelah 500 tahun dengan agamanya yang lama. Pada saat itu, Jawa akan kembali makmur dan tenteram seperti di awal.
Namun, jika ada manusia Jawa yang menolaknya, maka akan dihancurkan menjadi makanan setan. Tanda-tanda terjadinya ramalan itu adalah Gunung Merapi meletus dan laharnya mengalir ke Barat Daya, serta berbau tidak sedap.
"Kelak Merapi akan bergelegar. Itu sudah menjadi takdir Hyang Widi bahwa segalanya harus bergantian," jelasnya.
Dia juga mengatakan, ada waktu yang paling sengsara di Tanah Jawa, yaitu terjadi pada tahun Lawon Sapta Ngesthi Aji. Ibarat orang yang menyeberang sungai sudah di tengah-tengah, tiba-tiba sungainya langsung banjir besar.
Pada masa itu, akan banyak korban jiwa. Bahaya itu akan tersebar di seluruh Tanah Jawa dan tidak bisa dihindari.
Baca Juga