Pertemuan Publikasi Data Stunting Tingkat Kabupaten Rejang Lebong Sukses Dilaksanakan
loading...
A
A
A
REJANG LEBONG - Pemkab Rejang Lebong melakukan forum pertemuan publikasi data stunting tingkat Kabupaten yang langsung dipimpin Wakil Bupati Hendra Wahyudiansyah diGedung Aula BLKM Kesehatan Rejang Lebong tadi pagi Senin (19/12/2022)
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Hendra Wahyudiansyah,SH menyampaikan, untuk mewujudkan visi-misi Kabupaten Rejang Lebong BERCAHAYA untuk semua (Berkarakter, Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya untuk Sejahtera dan Maju Bersama), berbagai akselerasi pembangunan, diupayakan baik sinergitas semua pihak dalam penanganan stunting yang mampu menggerakkan dan menguatkan efektifitas pelaksanaan rencana aksi di Tingkat Kabupaten.
"Sesuai target nasional pada2024, angka stunting mencapai 14 persen yang tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk Kabupaten Rejang Lebong. Rejang Lebong kita masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk menurunkan prevalensi stunting, dimana berdasarkaan data SSGI pada 2021 prevalensi masih sebesar 26 persen," ungkap Wabup diforum publik pertemuan publikasi data stunting.
Ditambahkan Wabup, pada 2022 ini sebesar 4 persen yang berarti target prevalensi tahun ini diharapkan dapat menurunkan hingga 22 persen, oleh karena itu menurutnya seluruh yang tergabung dalam TPPS Kabupaten Rejang Lebong untuk terus berkoordinasi secara aktif dan kooperatif dengan seluruh stakeholder, sehingga konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas sejalan.
"Melalui Keppres (Keputusan Presiden) Nomor 72 tahun 2021 percepatan penurunan stunting ditetapkan strategi nasional percepatan penurunan stunting untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan. Maka pada tahun 2030 mendatang target tersebut dapat dicapai melalui 5 pilar, pencegahan stunting yang meliputi komitmen dan visi-misi Pemimpin Nasional dan Daerah, dan Desa serta ketahanan pangan dan gizi dan pemantauan dan evaluasi," jelas Wabup.
Wabup mengapresiasi kepada tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Rejang Lebong yang telah melakukan koordinasi, pembina dan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan delapan aksi konvergensi dan sudah bekerja dengan semangat, kompak dan bersinergi, berkolaborasi dengan komitmen yang tinggi.
Dalam laporannya disampaikan Marthawati,S.ST, review kinerja stunting tahunan aksi intergritas stunting bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program dan kegiatan pencegahan penurunan stunting juga untuk mendapatkan kemajuan pelaksanaan rencana kegiatan pencegahan penurunan stunting, serta mengindentifikasi pembelajaran dan merumuskan perbaikan umpan balik untuk perencanaan penganggaran program prioritas.
Hasil pengamatan Jurnalis MCRL dilapangan, kegiatan ini melibatkan Kepala-Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Camat-Camat se-Rejang Lebong, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Rejang Lebong, Kepala Desa, Pendamping Desa se-Kabupaten kabupaten Rejang Lebong, Satgas Stunting dan Tim Pokja Stunting RSUD Rejaang Lebong dengan menghadirkan Narasumber yang berkompeten dibidangnya.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Hendra Wahyudiansyah,SH menyampaikan, untuk mewujudkan visi-misi Kabupaten Rejang Lebong BERCAHAYA untuk semua (Berkarakter, Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya untuk Sejahtera dan Maju Bersama), berbagai akselerasi pembangunan, diupayakan baik sinergitas semua pihak dalam penanganan stunting yang mampu menggerakkan dan menguatkan efektifitas pelaksanaan rencana aksi di Tingkat Kabupaten.
"Sesuai target nasional pada2024, angka stunting mencapai 14 persen yang tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk Kabupaten Rejang Lebong. Rejang Lebong kita masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk menurunkan prevalensi stunting, dimana berdasarkaan data SSGI pada 2021 prevalensi masih sebesar 26 persen," ungkap Wabup diforum publik pertemuan publikasi data stunting.
Ditambahkan Wabup, pada 2022 ini sebesar 4 persen yang berarti target prevalensi tahun ini diharapkan dapat menurunkan hingga 22 persen, oleh karena itu menurutnya seluruh yang tergabung dalam TPPS Kabupaten Rejang Lebong untuk terus berkoordinasi secara aktif dan kooperatif dengan seluruh stakeholder, sehingga konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas sejalan.
"Melalui Keppres (Keputusan Presiden) Nomor 72 tahun 2021 percepatan penurunan stunting ditetapkan strategi nasional percepatan penurunan stunting untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan. Maka pada tahun 2030 mendatang target tersebut dapat dicapai melalui 5 pilar, pencegahan stunting yang meliputi komitmen dan visi-misi Pemimpin Nasional dan Daerah, dan Desa serta ketahanan pangan dan gizi dan pemantauan dan evaluasi," jelas Wabup.
Wabup mengapresiasi kepada tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Rejang Lebong yang telah melakukan koordinasi, pembina dan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan delapan aksi konvergensi dan sudah bekerja dengan semangat, kompak dan bersinergi, berkolaborasi dengan komitmen yang tinggi.
Dalam laporannya disampaikan Marthawati,S.ST, review kinerja stunting tahunan aksi intergritas stunting bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program dan kegiatan pencegahan penurunan stunting juga untuk mendapatkan kemajuan pelaksanaan rencana kegiatan pencegahan penurunan stunting, serta mengindentifikasi pembelajaran dan merumuskan perbaikan umpan balik untuk perencanaan penganggaran program prioritas.
Hasil pengamatan Jurnalis MCRL dilapangan, kegiatan ini melibatkan Kepala-Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Camat-Camat se-Rejang Lebong, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Rejang Lebong, Kepala Desa, Pendamping Desa se-Kabupaten kabupaten Rejang Lebong, Satgas Stunting dan Tim Pokja Stunting RSUD Rejaang Lebong dengan menghadirkan Narasumber yang berkompeten dibidangnya.
(srf)