KSAD: Siswa Secapa AD Dalam Kondisi Baik, Mereka Berkegiatan Seperti Biasa
loading...
A
A
A
BANDUNG - Meski positif terpapar virus Corona (COVID-19), sebagian besar perwira siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD dalam kondisi baik.
"Saya jumpai barusan di Secapa. Saya tanya satu persatu. Saya ambil tiga random dan tidak ada koordinasi sama sekali. Saya tanya 'Apa yang dirasakan sebenarnya? Yang dirasakan sama sekali tidak ada. Jadi itu situasi yang sekarang," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020). (BACA JUGA: Klaster Secapa AD Ditemukan Berawal dari Perwira Siswa Sakit Bisul )
Sejak Selasa 7 Juli 2020, ujar Andika, siswa, staf, pengajar, dan keluarga Secapa AD sudah dilakukan tes swab kedua. Swab untuk tes PCR dan itu masih dilakukan dan dari swab kedua yang sudah keluar hasilnya ada 17 yang dinyatakan menjadi negatif. "Kemudian ada 296 masih menunggu hasil dari pemeriksaan lab PCR kedua," ujar Andika. (BACA JUGA: 99 Orang Positif COVID-19, Area Pusdikpom Cimahi Disemprot Disinfektan )
Andika menuturkan, para perwira siswa, staf, pengajar, dan anggota keluarga Secapa AD, tak merasakan gejala sakit. Bahkan mereka masih melaksanakan kegiatan belajar, meskipun para siswa melakukan isolasi ddi lingkungan Secapa. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Sebut Klaster Secapa AD Kejadian Luar Biasa )
"Baru saja saya mengunjungi prajurit kami yang ada di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD). Saya ketemu mereka dan saya lihat kegiatan mereka secara sepintas. Saya titip pesan, bukan berarti hanya berusaha menyenangkan, itu sama sekali tidak, yang saya sampaikan adalah fakta sesuai teori yang sementara ini diyakini sebagai sesuatu yang ada hubungannya dengan COVID-19 dan secara umum mereka semua dalam keadaan baik," tutur KSAD.
KSAD memastikan, kegiatan para perwira siswa Secapa AD masih berlanjut sesuai kurikulum. Kebetulan saat ini para perwira siswa sudah menyeeesaikan semua jadwal yang bersifat akademis dan keluar. "Jadi ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini," ungkap Andika.
Dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal, kata Jenderal Andika, mereka isolasi di lingkungan Secapa AD, tidak boleh keluar. Kepada setiap mereka diberikan obat. Waktu istirahat mereka awasi oleh pelatih atau pembina.
"Jam 9 istirahat malam, HP mati, dengan harapan mereka punya jam istirahat cukup. Kemudian setiap jam makan pun, kami awasi karena kami ingin mereka habis makanannya. Setelah itu mereka juga olahraga, tapi olahraga yang tak membuat mereka kelelahan," tutur KSAD.
"Dari 1.280 (orang positif Corona) di Secapa, hampir semua tidak merasakan apa-apa. Positif itu diagnosa, tapi secara realita, mereka tidak merasakan apa-apa. Tapi tetap mereka batasi, supaya tidak berhubungan langsung dengan yang negatif," tandas Andika.
Meski begitu, kata KSAD, mereka yang positif COVID-19, harus punya keyakinan walau tadi tidak merasakan apapun. Namun sebagian ada juga yang kepikiran oleh virus Corona dan dampaknya.
"Nah inilah yang saya sampaikan (kepada para perwira siswa, staf, dan pengajar Secapa AD), saling menguatkan. Kalau pengawalan agar mereka lebih baik, pemberian vitamin obat sudah cukup di-handle oleh komandan Secapa," kata KSAD.
Para siswa, staf, pengajar, dan anggota keluarga, harus saling menguatkan dalam hak psikis. "Sebelum tidur jam sembilan malam, misalnya mereka harus bilang, kamu sembuh, saya juga bisa sembuh. Kita bisa sembuh," ujar dia.
"Sehingga kualitas tidur itu menjadi maksimal, kalau tidak maksimal, harusnya tidur delapan jam. Hal-hal teknis inilah yang saya sampaikan ke mereka," pungkas KSAD.
"Saya jumpai barusan di Secapa. Saya tanya satu persatu. Saya ambil tiga random dan tidak ada koordinasi sama sekali. Saya tanya 'Apa yang dirasakan sebenarnya? Yang dirasakan sama sekali tidak ada. Jadi itu situasi yang sekarang," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020). (BACA JUGA: Klaster Secapa AD Ditemukan Berawal dari Perwira Siswa Sakit Bisul )
Sejak Selasa 7 Juli 2020, ujar Andika, siswa, staf, pengajar, dan keluarga Secapa AD sudah dilakukan tes swab kedua. Swab untuk tes PCR dan itu masih dilakukan dan dari swab kedua yang sudah keluar hasilnya ada 17 yang dinyatakan menjadi negatif. "Kemudian ada 296 masih menunggu hasil dari pemeriksaan lab PCR kedua," ujar Andika. (BACA JUGA: 99 Orang Positif COVID-19, Area Pusdikpom Cimahi Disemprot Disinfektan )
Andika menuturkan, para perwira siswa, staf, pengajar, dan anggota keluarga Secapa AD, tak merasakan gejala sakit. Bahkan mereka masih melaksanakan kegiatan belajar, meskipun para siswa melakukan isolasi ddi lingkungan Secapa. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Sebut Klaster Secapa AD Kejadian Luar Biasa )
"Baru saja saya mengunjungi prajurit kami yang ada di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD). Saya ketemu mereka dan saya lihat kegiatan mereka secara sepintas. Saya titip pesan, bukan berarti hanya berusaha menyenangkan, itu sama sekali tidak, yang saya sampaikan adalah fakta sesuai teori yang sementara ini diyakini sebagai sesuatu yang ada hubungannya dengan COVID-19 dan secara umum mereka semua dalam keadaan baik," tutur KSAD.
KSAD memastikan, kegiatan para perwira siswa Secapa AD masih berlanjut sesuai kurikulum. Kebetulan saat ini para perwira siswa sudah menyeeesaikan semua jadwal yang bersifat akademis dan keluar. "Jadi ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini," ungkap Andika.
Dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal, kata Jenderal Andika, mereka isolasi di lingkungan Secapa AD, tidak boleh keluar. Kepada setiap mereka diberikan obat. Waktu istirahat mereka awasi oleh pelatih atau pembina.
"Jam 9 istirahat malam, HP mati, dengan harapan mereka punya jam istirahat cukup. Kemudian setiap jam makan pun, kami awasi karena kami ingin mereka habis makanannya. Setelah itu mereka juga olahraga, tapi olahraga yang tak membuat mereka kelelahan," tutur KSAD.
"Dari 1.280 (orang positif Corona) di Secapa, hampir semua tidak merasakan apa-apa. Positif itu diagnosa, tapi secara realita, mereka tidak merasakan apa-apa. Tapi tetap mereka batasi, supaya tidak berhubungan langsung dengan yang negatif," tandas Andika.
Meski begitu, kata KSAD, mereka yang positif COVID-19, harus punya keyakinan walau tadi tidak merasakan apapun. Namun sebagian ada juga yang kepikiran oleh virus Corona dan dampaknya.
"Nah inilah yang saya sampaikan (kepada para perwira siswa, staf, dan pengajar Secapa AD), saling menguatkan. Kalau pengawalan agar mereka lebih baik, pemberian vitamin obat sudah cukup di-handle oleh komandan Secapa," kata KSAD.
Para siswa, staf, pengajar, dan anggota keluarga, harus saling menguatkan dalam hak psikis. "Sebelum tidur jam sembilan malam, misalnya mereka harus bilang, kamu sembuh, saya juga bisa sembuh. Kita bisa sembuh," ujar dia.
"Sehingga kualitas tidur itu menjadi maksimal, kalau tidak maksimal, harusnya tidur delapan jam. Hal-hal teknis inilah yang saya sampaikan ke mereka," pungkas KSAD.
(awd)