BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Laut, Darat, dan Udara Selama Nataru 

Rabu, 21 Desember 2022 - 10:52 WIB
loading...
BMKG Peringatkan Cuaca...
BMKG memperingatkan terjadinya potensi cuaca ekstrem selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 di Jawa Barat.
A A A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 di Jawa Barat. Masyarakat yang akan melakukan perjalanan diminta mewaspadai hujan dan bencana hidro metrologi lainnya.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 perlu diwaspadai terjadi di beberapa wilayah, salah satunya Jawa Barat. Sedangkan wilayah lainnya di antaranya Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan lainnya.

"Juga perlu diwaspadai potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus di wilayah udara Indonesia kaitannya dengan jalur penerbangan selama 7 hari kedepan yang berlaku 21 - 27 Desember 2022 di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan," kata dia.

Baca juga: Oknum Guru Honorer SD di Kabupaten Malang Diduga Cabuli 5 Muridnya

Masyarakat juga perlu mewaspadai terjadinya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada periode tanggal 23 - 27 Desember 2022. Diantaranya kategori tinggi gelombang 4 hingga 6 meter di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan.

BMKG, kata dia, merekomendasikan agar semua pihak memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2444 seconds (0.1#10.140)