Paksa 2 Siswi SMA ke Hotel, Kakek di Lahat Babak Belur Diamuk Massa
loading...
A
A
A
PAGARALAM - Seorang kakek di Lahat, Sumatera Selatan babak belur diamuk massa usai kepergok memaksa dua siswi SMA ke hotel. Masyarakat yang mengetahui aksi tersebut langsung menangkap dan menghakimi pelaku.
Kakek yang diketahui bernama Tamawi (63), warga Jalan Tanjung Barangan, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat hanya bisa pasrah saat menjadi bulan-bulanan warga setelah ketahuan hendak menculik dua siswi SMA.
Kasat Reskrim Polres Pagaralam, AKP Mursal Mahdi mengatakan, bahwa dua siswi SMA yang diduga hendak dilarikan Tamawi berinisial M (17) dan B (18). Beruntungnya, saat hendak dilarikan pelaku, kedua korban berhasil kabur.
"Saat ini pelaku telah diamankan di Polres Pagaralam setelah sebelumnya diamuk massa yang mengetahui aksinya," ujat AKP Mursal Mahdi, Senin (19/12/2022).
Dijelaskan Mursal, peristiwa percobaan penculikan dua siswi tersebut berawal saat salah satu korban mengendarai sepeda motor mendapat telepon dari nomor tak dikenal milik pelaku.
"Dengan tipu dayanya, kedua korban akhirnya sepakat bertemu dengan pelaku di depan Lesehan Karjak," jelasnya.
Saat itu, pelaku menjanjikan kepada kedua gadis tersebut akan diberikan handphone dan uang, jika mau masuk ke dalam mobil pelaku. Karena terbujuk rayu pelaku, kedua korban akhirnya mau diajak masuk ke dalam mobil.
"Saat di dalam mobil, kedua korban sempat dibujuk untuk dibawa ke hotel, namun mereka menolak. Kedua korban akhirnya berontak dan berhasil kabur," jelasnya.
Kakek yang diketahui bernama Tamawi (63), warga Jalan Tanjung Barangan, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat hanya bisa pasrah saat menjadi bulan-bulanan warga setelah ketahuan hendak menculik dua siswi SMA.
Kasat Reskrim Polres Pagaralam, AKP Mursal Mahdi mengatakan, bahwa dua siswi SMA yang diduga hendak dilarikan Tamawi berinisial M (17) dan B (18). Beruntungnya, saat hendak dilarikan pelaku, kedua korban berhasil kabur.
"Saat ini pelaku telah diamankan di Polres Pagaralam setelah sebelumnya diamuk massa yang mengetahui aksinya," ujat AKP Mursal Mahdi, Senin (19/12/2022).
Dijelaskan Mursal, peristiwa percobaan penculikan dua siswi tersebut berawal saat salah satu korban mengendarai sepeda motor mendapat telepon dari nomor tak dikenal milik pelaku.
"Dengan tipu dayanya, kedua korban akhirnya sepakat bertemu dengan pelaku di depan Lesehan Karjak," jelasnya.
Saat itu, pelaku menjanjikan kepada kedua gadis tersebut akan diberikan handphone dan uang, jika mau masuk ke dalam mobil pelaku. Karena terbujuk rayu pelaku, kedua korban akhirnya mau diajak masuk ke dalam mobil.
"Saat di dalam mobil, kedua korban sempat dibujuk untuk dibawa ke hotel, namun mereka menolak. Kedua korban akhirnya berontak dan berhasil kabur," jelasnya.