4 Kerajaan Nusantara Berhubungan dengan Dinasti Kesultanan Islam, No 2 dari Tanah Jawa
loading...
A
A
A
Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam pembukaan kongres umat Islam Indonesia di Yogyakarta pada 8-11 Februari 2015 mengungkapkan bahwa Sultan Turki telah mengukuhkan Raden Patah sebagai perwakilan Kekhalifahan Islam Turki untuk Tanah Jawa.
Meskipun bukti dari ucapan tersebut masih kurang kuat namun ada pendapat lain lewat tulisan Sejarawan Belanda, H.J.de Graaf dan filolog Belanda, Th.G. Th. Pigeaud dalam kerajaan kerajaan Islam di jawa mengungkapkan bahwa Kerajaan Demak termasuk yang mengenal Turki Utsmani.
Baca: Mahasiswi Kedokteran Jambi Diduga Dilecehkan Oknum Perawat di Ruang Operasi.
Peralihan dari Majapahit ke Mataram, menyebut bahwa Sultan Trenggana mengetahui kesultanan Turki Utsmani dari Sunan Gunung Jati. Sementara Sunan Gunung Jati berasal dari Samudera Pasai dan sempat pergi menunaikan ibadah Haji ke Makkah.
3. Samudra Pasai
Mulai berkembangnya agama Islam di Sumatera ditambah dengan kemerosotan kerajaan Sriwijaya memunculkan kerajaan baru dengan ajaran baru yakni Samudera Pasai.
Saat berbicara tentang Kerajaan Samudera Pasai (atau Pase) di dalam Summa Oriental, Tome Pires (1944: 142) menulis:
“… karena Melaka telah dihukum dan Pedir dalam keadaan berperang, Kerajaan Pase menjadi makmur, kaya, dengan banyak pedagang dari berbagai bangsa Moor dan Keling, yang melakukan banyak perdagangan, di antaranya yang terpenting adalah orang-orang Bengali. Ada (pula) orang-orang Rume, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Keling, Melayu, Jawa, dan Siam.”
Terlepas dari itu, gelar yang digunakan oleh Jamal al-Din serta raja-raja Samudera Pasai, seperti Malik al-Zahir dan yang semisalnya, menunjukkan kesesuaian dengan penggunaan gelar kepemimpinan di pusat dunia Islam ketika itu, seperti yang digunakan oleh para sultan Mamluk di Mesir yang banyak memiliki asal-usul Turki.
4. Kesultanan Aceh
Meskipun bukti dari ucapan tersebut masih kurang kuat namun ada pendapat lain lewat tulisan Sejarawan Belanda, H.J.de Graaf dan filolog Belanda, Th.G. Th. Pigeaud dalam kerajaan kerajaan Islam di jawa mengungkapkan bahwa Kerajaan Demak termasuk yang mengenal Turki Utsmani.
Baca: Mahasiswi Kedokteran Jambi Diduga Dilecehkan Oknum Perawat di Ruang Operasi.
Peralihan dari Majapahit ke Mataram, menyebut bahwa Sultan Trenggana mengetahui kesultanan Turki Utsmani dari Sunan Gunung Jati. Sementara Sunan Gunung Jati berasal dari Samudera Pasai dan sempat pergi menunaikan ibadah Haji ke Makkah.
3. Samudra Pasai
Mulai berkembangnya agama Islam di Sumatera ditambah dengan kemerosotan kerajaan Sriwijaya memunculkan kerajaan baru dengan ajaran baru yakni Samudera Pasai.
Saat berbicara tentang Kerajaan Samudera Pasai (atau Pase) di dalam Summa Oriental, Tome Pires (1944: 142) menulis:
“… karena Melaka telah dihukum dan Pedir dalam keadaan berperang, Kerajaan Pase menjadi makmur, kaya, dengan banyak pedagang dari berbagai bangsa Moor dan Keling, yang melakukan banyak perdagangan, di antaranya yang terpenting adalah orang-orang Bengali. Ada (pula) orang-orang Rume, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Keling, Melayu, Jawa, dan Siam.”
Terlepas dari itu, gelar yang digunakan oleh Jamal al-Din serta raja-raja Samudera Pasai, seperti Malik al-Zahir dan yang semisalnya, menunjukkan kesesuaian dengan penggunaan gelar kepemimpinan di pusat dunia Islam ketika itu, seperti yang digunakan oleh para sultan Mamluk di Mesir yang banyak memiliki asal-usul Turki.
4. Kesultanan Aceh